Beranda >

Berita > Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Iriawan: Bijaklah Dalam Memakai Plastik


19 Juli 2018

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Iriawan: Bijaklah Dalam Memakai Plastik

BANDUNG - Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Juni, guna meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi. Tahun ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengambil tema “Kendalikan Sampah Plastik”. Tema ini selaras dengan tema World Environment Day 2018 yang dikeluarkan oleh United Nation Environment Programme (UNEP), yaitu “Beat Plastic Pollution”.

Kasubdit Sampah Spesifik dan Daur Ulang KLHK RI Haruki Agustina menyebutkan, pengangkatan tema tersebut terkait dengan kritisnya kondisi sampah plastik di dunia. Menurutnya, tema ini diambil sebagai bentuk penyampaian pesan moral bahwa plastik sudah bukan lagi menjadi permasalahan nasional, melainkan sudah menjadi permasalahan internasional.

Haruki mengatakan, plastik yang termasuk sampah tidak terurai ini akan berakhir di laut dan merusak biota di dalamnya. Sebagian besar, katanya, sampah plastik tersebut berasal dari daratan. “Sampah plastik ini merupakan sampah yang tidak bisa terurai, lebih dari 40 tahun di lingkungan. Datang dari darat, berakhir di laut,” ungkap Haruki pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Barat, di Halaman Depan Gedung Sate Bandung, Rabu (18/07/18).

“Ternyata data dari kajian ITB, 70 persen sampah di laut berasal dari daratan, sedangkan 30 persen-nya dari aktivitas laut seperti nelayan dan kapal pesiar,” paparnya.

Penjabat Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Iriawan merincikan berdasarkan data UNEP bahwa setiap tahunnya ada 8 juta kilogram sampah plastik di lautan sekitar Cina, Indonesia, Filipina dan Thailand. Sedangkan berdasarkan rilis dari KLHK menyebutkan di Indonesia setiap harinya terkumpul 10,7 juta kilogram sampah, 16 persen diantaranya merupakan sampah plastik.

Sedangkan untuk skala Jawa Barat, Iriawan melaporkan bahwa sampah di Jabar didominasi oleh sampah sisa makanan. Sampah plastik merupakan terbesar kedua setelahnya. “Khusus Jabar, berdasarkan sistem informasi yang ada, paling tinggi adalah sampah sisa makanan 48,77 persen, nomor dua plastik 13,sekian persen. Sisana kahandap aya (sisanya kebawah ada) kayu, tekstil, logam, karet, kulit, dan sebagainya,” jelas Iriawan.

Iriawan berharap peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini menjadi momen perbaikan diri untuk lebih sadar dan bijak dalam menggunakan plastik. Iriawan juga sempat mengingatkan ibu-ibu rumah tangga agar kembali beralih menggunakan tas belanja seperti jaman generasi-generasi sebelumnya.“Harapan saya semoga ini menjadi momen untuk introspeksi menggunakan plastik menjadi lebih bijak lagi,” ujar Iriawan.

“Untuk ibu-ibu, ingat kurangi sampah. Kalau ke pasar, pakai tas belanja seperti ibu dan nenek kita dulu. Itu bisa jadi langkah awal kita menekan sampah plastik,” katanya.

Senada dengan Haruki dan Iriawan, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nana Nasuha Djuhri menyatakan bahwa polusi plastik saat ini telah menjadi ancaman, terutama pada ekosistem laut. Namun kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik masih rendah, bahkan kebiasaan membuang sampah ke tempatnya pun belum membudaya.

“Plastik yang kita buang akan berakhir di lautan, dan membunuh jutaan burung laut dan ratusan ribu mamalia laut setiap tahunnya,” kata Nana.

“Kesadaran masyarakat tentang pengurangan penggunaan plastik masih rendah. Belum lagi masih rendahnya kesadaran membuang sampah di tempatnya. Intinya semua itu membutuhkan kesadaran dari semua pihak untuk berbenah,” lanjutnya.

Pembagian Penghargaan dan Penyematan Duta Lingkungan

Pada acara peringatan ini, pemerintah provinsi Jawa Barat juga membagikan penghargaan Raksa Prasada Tahun 2018 yang diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Gubernur Jabar Iriawan. Perincian penghargaan tersebut antara lain:

1. Kategori Sekolah Berbudaya Lingkungan Tahun 2018, diserahkan kepada para kepala sekolah SMPN 38 Kota Bandung, SDN Nagrog Kabupaten Bandung, MTs Negeri 2 Kota Tasikmalaya, MI Negeri 9 Kabupaten Ciamis, SMKN 1 Balongan Kabupaten Indramayu, dan SMPN 3 Tirtajaya Kabupaten Karawang.
2. Kategori Individu/Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan, diserahkan kepada Agus Permana, Kelompok Tani Harapan Jaya, Kabupaten Ciamis.
3. Kategori Kabupaten/Kota Penyusun Terbaik Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.
4. Kategori Kabupaten/Kota Penyusun Terbaik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Tahun 2018, diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya.
5. Duta Lingkungan Jawa Barat, disematkan pada perwakilan dari SMPN 38 Kota Bandung, SDN Nagrog Kabupaten Bandung, MTs Negeri 2 Kota Tasikmalaya, MI Negeri 9 Kabupaten Ciamis, SMKN 1 Balongan Kabupaten Indramayu, serta SMPN 3 Tirtajaya Kabupaten Karawang.

Penghargaan tersebut diberikan atas apresiasi kepada para pihak yang telah menerapkan budaya ramah lingkungan melalui berbagai program pemerintah.( Humas dan Protokol Setda Jabar)