Beranda >

Berita > Pemkot Bogor Pelajari Pembiayaan Pembangunan RSUD Sanjiwani


20 Juli 2018

Pemkot Bogor Pelajari Pembiayaan Pembangunan RSUD Sanjiwani

Wali Kota Bogor Bima Arya, hari ini, Jumat (20/07/2018) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke RSUD Sanjiwani, Gianyar, Bali, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat dan Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor Dewi Basmala. Kunker tersebut bertujuan untuk mempelajari proses pembiayaan pembangunan RSUD berbasis SNI dengan metode Public Private Partnership (PPP) atau kerjasama pemerintah dengan swasta.

Wali Kota Bogor Bima Arya menuturkan, pihaknya ingin menjajaki dan mempelajari proses pendanaan pembangunan rumah sakit melalui metode Public Private Partnership yang sudah dilakukan RSUD Sanjiwani.

“Ternyata prosesnya menarik, karena apabila postur APBD memungkinkan, kemampuan pembayarannya ada dan mendapatkan dukungan dari DPRD maka proses ini relatif bisa dijalankan,” ujarnya.

Bima menilai di RSUD Sanjiwani pelayanannya berjalan dengan baik dan lebih maksimal serta sudah mendapatkan suntikan dana dari metode Public Private Partnership selama 5 tahun.

“Saat ini RSUD Kota Bogor masih memaksimalkan tahap pembangunan pertama. Mudah-mudahan tahap kedua bisa dilakukan secepatnya,” jelasnya.

Sementara itu, Dirut RSUD Kota Bogor Dewi Basmala menjelaskan, kunker ini bertujuan untuk melihat proses pembiayaan untuk RSUD, dimana memang pembangunan RSUD Kota Bogor kedepan membutuhkan biaya yang sangat besar sekali.

“Sehingga kami mencari sumber-sumber pembiayaan lain yang bisa dilakukan dan melihat langsung rumah sakit mana yang sudah dibiayai. Salah satunya RSUD Sanjiwani ini,” terang Dewi.

Dewi berharap pembangunan RSUD Kota Bogor tahap kedua tetap berjalan, namun menunggu keputusan dari Wali Kota Bogor. Sebab, proses peminjaman melalui metode Public Private Partnership itu tidak sederhana dan melalui beberapa tahap sehingga harus dipelajari terlebih dahulu.

“Nanti pak Sekda akan menyusun tahapan-tahapan itu. Sehingga di tahun 2020 kita sudah memiliki gambaran mau seperti apa metode pembiayaannya. Kami sudah memiliki Feasibility Study (FS), masterplan, DED. Semuanya sudah lengkap tinggal bagaimana metode pembiayaannya,” sebutnya. (Humas)