22 Februari 2021
Bima Arya Inginkan BI Bantu Monev Kegiatan di Kota Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya memimpin rapat Pengendalian Inflasi Daerah dan Persiapan Kerja Sama Kampung Perca bersama Bank Indonesia (BI). Ia berharap BI dapat bersinergi dalam kontek mendukung Monitoring dan Evaluasi (Monev).
“Jadi tidak hanya sekedar create dan launching. Banyak hal yang perlu dibantu dalam hal analisis, feeding data, angka dan monitoring evaluasi. Jadi, tidak hanya di ujung, tetapi juga dalam perjalanan kegiatan yang diluncurkan,” kata Bima Arya di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Senin (22/2/2021).
Secara internal, Bima Arya juga menginginkan adanya penguatan penelitian dan pengembangan di Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Bogor dalam mendukung monev terhadap kegiatan-kegiatan yang telah diluncurkan, karena hal tersebut penting agar diketahui baselinenya dari mana.
“Jangan sampai kita melakukan inisiasi, ketika diujung ada data BPS dan ditengahnya miss. Kita tidak tahu ketika di ujungnya naik atau turun dan apa kaitannya dengan kegiatan yang diluncurkan. Untuk itu penting terus lakukan monitoring dan evaluasi, selain analisis,” paparnya.
Melihat data terkait prospek ekonomi tahun 2021 yang dipaparkan Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto. Bima Arya mengungkapkan optimisme, namun demikian ada beberapa hal yang perlu dicermati, diantaranya rencana kegiatan infrastruktur cukup besar yang sumbernya anggarannya sebagian dari APBD dan PEN, baik nasional maupun provinsi.
Menurutnya jika ini dimaksimalkan tentu bisa menimbulkan efek ekonomi yang signifikan terkait menekan laju inflasi dan ketenagakerjaan. Namun demikian hal yang harus dicermati adalah kemampuan untuk memastikan dampak ekonominya, setidaknya dalam aspek ketenagakerjaan.
“Bagaimana kita memiliki kemampuan untuk memastikan dari hulu ke hilirnya mampu memberi manfaat,” kata dia.
Dengan postur ekonomi yang dimiliki, berdasarkan data dan angka membuktikan Kota Bogor sangat diuntungkan dengan posisi yang dekat dengan Jakarta, sehingga mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mayoritas bersumber dari sektor jasa.
Namun disisi lain kata wali kota, ketika sektor tersebut tergerus sangatlah memiliki dampak. Karenanya, Kota Bogor harus memiliki kemampuan agar sektor ekonomi yang didorong tidak rentan terhadap kebijakan-kebijakan yang arahnya mengurangi laju kunjungan ke Kota Bogor.
“Target kita adalah pangsa pasar Kota Bogor tidak terlalu bergantung dari Jakarta dan sekitarnya. Semestinya diarahkan pada domestik yang jumlahnya cukup banyak. Kedepan saya ingin desain-desainnya ke arah sana,” katanya.( Prokompim)
- Berita Terkini
- Mahkota Raja Pajajaran Binokasih kembali dikirab dari mulai Sumedang, Ciamis sampai ke Kota Bogor. Di Kota Bogor Mahkota Binokasih diserahkan Raden An
- Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menghadiri Halalbihalal Idul Fitri 1445 Hijriah tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis
- Badan perencanaan pembangunan, riset dan inovasi daerah (Bapperida) Kota Bogor melaksanakan Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Rencana Pemban
- Proses pembangunan akses langsung Tol Bogor Ring Road (BORR) dari On Ramp Kedunghalang yang bisa diakses dari kawasan One Central Business District (O
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor menggelar apel peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2024 Tingkat Kota Bogor di Plaza Bala