Beranda >

Berita > Penerapan Ganjil-Genap Untuk Berikan Pesan Kepada Warga Agar Kurangi Mobilitas


02 Mei 2021

Penerapan Ganjil-Genap Untuk Berikan Pesan Kepada Warga Agar Kurangi Mobilitas

Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau penerapan ganjil genap di jalur Sistem Satu Arah (SSA) atau di seputaran Kebun Raya Bogor, Sabtu (1/5/2021). Dalam peninjauan tersebut Bima Arya didampingi Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro serta Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Roby Bulan.

Salah satu titik yang dipantau adalah checkpoint Tugu Kujang. Tampak kepadatan kendaraan terjadi di Jalan Raya Pajajaran dikarenakan adanya pemeriksaan plat kendaraan oleh petugas. Kendaraan yang tidak sesuai dengan tanggal ganjil hari ini, dipaksa untuk memutar balik.

Sebaliknya, jalur SSA khususnya di Jalan otista, Jalan Juanda dan Jalak Harupat yang biasa dipadati kendaraan jelang waktu berbuka puasa terlihat lengang.

“Ganjil-genap Sabtu Minggu selama dua jam (15.30-17.30 WIB) ini target utamanya adalah menyampaikan pesan kepada warga Bogor untuk mengurangi mobilitas. Karena mobilitas tinggilah yang menyebabkan persentase kenaikan kasus Covid-19. Terjadi kerumunan di mall, dan di tempat-tempat lain yang tidak menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Bima Arya.

Menurut Bima, macet yang terjadi di beberapa titik merupakan hal yang wajar. “Artinya masih banyak warga yang tetap melakukan mobilitas. Jadi pesan kita kepada seluruh warga kalau tidak mau terjebak macet besok, kurangi mobilitas. Ini adalah prakondisi, menyampaikan peringatan kepada warga agar ke depan tetap dikurangi mobilitas. Terutama nanti libur hari raya. Weekend minggu depan dan minggu depannya lagi tetap kita akan perketat,” jelas Bima.

Ke depan, kata Bima, juga akan dilakukan pengetatan terkait larangan Mudik 6-17 Mei 2021. “Ada fasenya, 6-17 itu pengetatan karena dilarang total untuk mudik. Jadi ada penyekatan-penyekatan di titik-titik batas kota. Sekarang prakondisi menuju ke sana, hanya di pusat kota (ganjil genap). Tapi ini prakondisi menyampaikan pesan peringatan awal kepada semuanya,” terangnya.

Di tempat yang sama, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, kondisi hari ini menunjukan bahwa masih tingginya aktivitas masyarakat menjelang waktu berbuka puasa sehingga menimbulkan kerumunan pada kawasan perbelanjaan dan kuliner yang terhubung melalui SSA.

“Jadi sebenarnya kalau warga Kota Bogor memilih mobilitas di wilayah masing-masing, di kecamatan masing-masing, tidak akan sepadat ini. Nikmati yang ada di wilayahnya masing-masing, baik itu perbelanjaan maupun kuliner,” kata Susatyo.

Ke depan, selain ganjil genap, petugas gabungan dari TNI/Polri, Dishub, Satpol PP juga akan melakukan penyekatan pemudik atau pendatang mulai 6-17 Mei 2021. “Ganjil-genap tidak kami perluas (hanya di SSA). Karena nanti akan ada sekat-sekat lagi untuk pemudik atau pendatang. Tanggal 6 Mei akan kita mulai sekat untuk batas kota selama 24 jam. Tapi untuk Sabtu Minggu pekan ini hanya 2 jam terkait dengan tingginya mobilitas di angka menjelang buka puasa,” pungkasnya.( Prokompim )