Beranda >

Berita > Tiga Syarat Taubat Nasuha


04 September 2018

Tiga Syarat Taubat Nasuha

H. Jafar Aziz selaku pengisi tausiah shubuh berjamaah dan pengajian rutin di Masjid At-Taqwa, Balai Kota Bogor, Selasa (04/09/2018) pagi, menjelaskan mengenai taubat nasuha. Ada tiga syarat bagi seorang muslim yang ingin bertaubat dengan bersungguh-sungguh.

“Jika seorang muslim ingin bertaubat maka ada tiga syarat. Pertama, harus berhenti berbuat maksiat. Kedua, harus menyesali perbuatan dosa atau perbuatan maksiat yang pernah dilakukannya dan ketiga tidak akan mengulangi perbuatan dosa atau maksiat untuk selama-lamanya,” kata H. Jafar Aziz.

Dihadapan para jamaah pengajian, H. Jafar Aziz menegaskan, jika ketiga syarat ini terpenuhi maka dosa sebesar apapun akan diampuni, termasuk dosa syirik. Dosa syirik yang tidak diampuni adalah yang terbawa mati, maka tidak akan diampuni.

“Taubat dengan Allah SWT itu mudah. Jangan mengkafirkan orang yang berdosa atau bermaksiat, jangan melihat yang dipenjara pasti masuk neraka, tetapi tunjukkan bagaimana caranya agar mereka menjadi ahli surga,” terangnya.

Orang yang baik adalah orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Sesungguhnya Allah itu suci, karenanya Allah SWT menyukai yang suci. H. Jafar Aziz mengatakan, sebagai orang beriman Allah SWT mengingatkan bahwa taubat adalah solusi atau penebus dosa bagi seorang muslim. Orang baik adalah orang yang diujung amal perbuatannya baik dan orang yang jelek adalah orang yang ujung amal perbuatannya jelek.

“Alangkah indahnya jika setiap amal sejak awal hingga ujungnya baik. Permasalahannya, apakah kita tahu ujung dari ujung hidup kita baik atau tidak,” tanyanya.

Jika datang kematian kepada seseorang, maka tidak bisa dimajukan maupun ditunda karena itu jangan menunggu datangnya masa tua untuk segera bertaubat.

”Allah SWT memberikan contoh Firaun yang mengaku tuhan di ujung akhir hayatnya bertaubat mengakui adanya Allah SWT sebagai Tuhan, tetapi sudah telat,” jelasnya.

Usai pengajian Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat serta para kepala OPD menuturkan, pengajian ini tidak hanya kegiatan yang sifatnya rutin, tetapi diharapkan menjadi penyeimbang aktivitas sehari-hari.

“Insya Allah ini menjadi catatan amal kebaikan bagi kita diakhirat kelak, kedepan semoga tidak hanya keluarga besar Pemkot Bogor yang ikut pengajian tetapi juga warga Kota Bogor lainnya ikut menghadiri pengajian selasa pagi ini,” kata Bima. (humas:rabas/hari-SZ)