Beranda >

Berita > Sekda Kota Bogor Sebut Pentingnya Relawan Handal di Wilayah Rawan Bencana


05 November 2018

Sekda Kota Bogor Sebut Pentingnya Relawan Handal di Wilayah Rawan Bencana

Yayasan Budi Global menggelar seminar bertajuk ‘Indonesia Darurat Gempa Dalam Perspektif Iptek dan Imtaq’ di Hotel Salak The Heritage, Jalan Juanda, Bogor Tengah, Minggu (4/11/2018).

Dalam seminar yang turut menghadirkan Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat sebagai keynote speaker dan Kepala Pelaksanaan BPBD Kota Bogor Ganjar Gunawan sebagai narasumber itu diikuti oleh 150 peserta dari berbagai kalangan.

Ketua Yayasan Budi Global Iyus Khaerunnas menyatakan seminar tersebut dilakukan karena prihatin atas rentetan berbagai bencana yang akhir-akhir ini yang menimpa wilayah Indonesia.

"Kami juga akan menyiapkan relawan tangguh yang berkemampuan komplit untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana di wilayah Indonesia," ujar Iyus.

Selain mempersiapkan relawan, lanjut Iyus, kegiatan seminar ini juga sekaligus bertujuan untuk memberikan pencerahan dan penyadaran kepada masyarakat dalam hal mengantisipasi bencana yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, banyaknya bencana yang terjadi ini bukan saja karena kondisi letak geografis Indonesia yang rawan bencana. Melainkan juga jika dilihat dari kacamata Iman dan Taqwa (Imtaq) ada kaitannya dengan sikap perilaku dari manusianya.

"Jadi kami membahas sisi Iptek dan Imtaqnya untuk melihat bencana dari pandangan spiritual iman dan taqwa sekaligus menyadarkan manusia jangan sampai melakukan perbuatan menyimpang baik terhadap agama ataupun konstitusi negara," terang dia.

Ia menerangkan, perilaku menyimpang dari manusia seperti maraknya korupsi, LGBT dan banyak penyebaran berita bohong (hoax) turut mempengaruhi kondisi alam yang akhirnya membuat energi yang menurut dia menjadi tidak bagus.

“Hal ini sudah tertera dalam Al-Quran dan Hadist. Sehingga perlu dipahami semua orang untuk sama-sama menjaga akhlak dan menciptakan kondisi batin yang penuh kedamaian. Kami berharap dengan seminar ini masyarakat menjadi semakin sadar untuk selalu mengantisipasi bencana, tidak merusak alam, dan menjauhkan diri dari perilaku menyimpang karena kondisi spiritual sangat berdampak pada alam," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat turut mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah menggagas acara seminar yang dapat menyadarkan masyarakat Kota Bogor kaitan dengan bencana. Menurutnya, gempa bumi yang terjadi di Lombok, Palu, Donggala yang juga disertai dengan Tsunami dan pergeseran tanah menjadi peringatan jika wilayah Indonesia merupakan daerah rawan gempa tektonik ataupun vulkanik tak terkecuali di Kota Bogor.

Meski di Kota Bogor tidak memiliki laut tetapi Kota Bogor juga memiliki potensi bencana seperti banjir, longsor, air rob, badai angin yang tentunya juga harus selalu diantisipasi jangan sampai menimbulkan kerugian dan korban jiwa.

"Salah satu antisipasi yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor dalam hal ini BPBD Kota Bogor yakni dengan membentuk kelurahan dan sekolah tangguh bencana yang mana kelurahan dan sekolah tersebut dinilai rawan bencana," pungkasnya. (Humpro : fla/ismet/pri)