Beranda >

Berita > Cerita Walikota Bogor Menolak CPNS Titipan


06 November 2018

Cerita Walikota Bogor Menolak CPNS Titipan

Ribuan pelamar yang telah lolos proses administrasi CPNS Kota Bogor tahun 2018 akan segera melaksanakan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) selama tiga hari, mulai dari tanggal 7 - 9 November di Gedung Tegar Beriman, Komplek Pemda, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Hal itu disampaikan Walikota Bogor Bima Arya kepada sejumlah awak media di ruang Paseban Sri Bima, Balaikota Bogor, Selasa (6/11/2018) siang. Dalam kesempatan itu, Bima menuturkan bahwa masih ada yang belum mengerti tentang mekanisme pendaftaran CPNS. Bahkan, ia mengaku banyak menerima titipan dari sejumlah kalangan agar meloloskan peserta tertentu menjadi PNS.

“Pak wali ini nitip nomor kartu tes, tolong direkomendasikan. Begitu. Ternyata masih banyak yang kurang paham tentang mekanisme pendaftaran CPNS ini. Saya cukup banyak menerima titipan nomor peserta,” ungkap Bima.

Bahkan, lanjut Bima, situasi menjelang tes CPNS semakin banyak yang melakukan komunikasi kepada dirinya, baik melalui pesan singkat maupun mendatangi kediaman pribadinya. “Semakin dekat menjelang tes malah makin banyak yang japri saya, WA saya, bahkan ada yang subuh-subuh sengaja datang ke rumah sudah menunggu kasih fotokopian kartunya,” terang dia.

Padahal, sambungnya, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk mengatur penerimaan CPNS. Sebab, semua telah diatur oleh pemerintah pusat. Bahkan semua proses melalui sistem online yang sangat baik untuk mencegah praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

“Jadi seolah-olah walikota yang menentukan, walikota punya suara untuk direkomendasikan ke pusat. Padahal sudah jelas tesnya itu melalui Computer Assisted Test atau sistem online. Saya sangat mendukung penerapan sistem tersebut untuk menghilangkan segala bentuk KKN,” kata dia.

Seperti diketahui, jumlah pelamar CPNS Kota Bogor tahun 2018 mencapai 5.712 pelamar. Sementara yang lulus tahap verifikasi hanya 4.239 pelamar. Jumlah tersebut didominasi oleh peserta wanita yang berjumlah 3.927 peserta sedangkan pria 1.785 pelamar.

Mereka akan mengisi 244 kuota kebutuhan CPNS, 18 diantaranya lowongan untuk guru khusus honorer kategori 2 (K2), 135 untuk tenaga guru, 70 untuk tenaga kesehatan dan 21 untuk tenaga teknis. (Humpro : alif/pri)