Beranda >

Berita > 1.000 peserta Ikuti e-Smart IKM Go Digital 2019


21 Maret 2019

1.000 peserta Ikuti e-Smart IKM Go Digital 2019

Sebanyak 1.000 peserta menghadiri acara e-Smart IKM dengan tema “IKM Go Digital” yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Republik Indonesia di IPB International Convention Centre (IICC) Botani Square, Kota Bogor, Kamis (21/03/2019). Tidak hanya dari Kota Bogor, para peserta banyak yang berasal dari wilayah Jabodetabek serta wilayah lainnya, seperti Cianjur, Sukabumi dan wilayah lainnya di Jawa Barat.

Para peserta yang hadir diajak berkolaborasi dengan 17 pelaku usaha dan teknologi seperti marketplace besar di Indonesia, logistik, perbankan, financial technology dan information technology yang dikemas dalam konsep pameran, talkshow dan workshop.

Saat ini, dunia telah memasuki era digital economy, di mana model bisnis yang banyak dijalankan adalah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu Kementerian Perindustrian gencar mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri agar segera memanfaatkan teknologi digital sehingga mampu berdaya saing global. Langkah strategis ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Upaya pengembangan IKM melalui pemanfaatan teknologi digital ini untuk memacu IKM nasional berperan pada penerapan revolusi industri 4.0. Kedepannya, investasi bisnis akan cenderung mengarah kepada aktivitas usaha dengan platform yang kita kenal dengan istilah industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.

Airlangga meyakini, penggunaan teknologi era revolusi industri 4.0 akan mampu mendongkrak produktivitas industri manufaktur secara efisien, termasuk sektor IKM. Bahkan, produk-produk yang dihasilkan bakal lebih kompetitif dan inovatif.

Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, sepanjang tahun 2017, pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 262 juta orang.

“Penetrasi penggunaan internet itu diharapkan juga dimanfaatkan untuk usaha-usaha produktif yang mendorong efisiensi dan perluasan akses pasar seperti jual beli online,” ujar Airlangga.

Kemudian didukung pula dengan pengguna aktif smartphone di Indonesia yang terus tumbuh, dari 38,3 juta orang di tahun 2014 menjadi 103 juta orang pada 2018.

Sejak tahun 2017, Kemenperin telah berupaya melakukan edukasi dan pembinaan terhadap IKM di dalam negeri untuk bisa masuk dalam e-commerce melalui program e-Smart IKM. Hal ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam mempermudah dan memperluas akses pasar bagi IKM nasional sekaligus memperbesar persentase produk Indonesia “unjuk gigi” di e-commerce.

Kemenperin mencatat, hingga akhir tahun 2018, Workshop e-Smart IKM telah diikuti sebanyak 5.945 pelaku usaha dengan total omzet sebesar Rp 2,37 miliar. Berdasarkan sektornya, industri makanan dan minuman mendominasi hingga 31,87% dari total transaksi di e-Smart IKM, kemudian disusul sektor industri logam sebesar 29,10%, dan industri fesyen sebesar 25,87%. “Hingga tahun 2019, ditargetkan bisa mencapai total 10.000 peserta untuk ikut dalam program ini,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih.

Program e-Smart IKM sudah dilaksanakan di 34 provinsi dan melibatkan beberapa pihak, seperti BI, BNI, Google, iDeA serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Selain itu, menggandeng pemerintah provinsi, kota dan kabupaten. Saat ini program e-Smart IKM juga telah bekerja sama dengan marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia, sebut Gati.

Kerja sama ini meliputi pelatihan pemasaran online bagi IKM dalam melaksanakan operasional di dalam Alibaba.com serta pertukaran data dan informasi mengenai perkembangan dan pencapaian IKM yang masuk di dalam program e-Smart IKM. Sebelum di Kota Bogor, acara serupa serupa sukses diselenggarakan di Kota Semarang.

Melalui program e-Smart IKM, para pelaku usaha akan diberikan fasilitas dalam mengakses pasar yang lebih luas melalui kerja sama dengan ATT Group selaku Authorized Global Partner Alibaba.com di Indonesia.(Humpro:rabas/sandi/kintan-SZ)