Beranda >

Berita > 31 Mahasiswa Paramadina Belajar Kepemimpinan Bima Arya


29 Oktober 2019

31 Mahasiswa Paramadina Belajar Kepemimpinan Bima Arya

Sebanyak 31 Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional (HI) Paramadina Jakarta bertandang ke Kota Bogor, tepatnya ke Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Selasa (29/10/2019).

Pertemuan tersebut bukan tanpa alasan, melainkan untuk belajar tentang kepemimpinan dalam Hubungan Internasional langsung dari orang nomor satu di Kota Bogor. "Kegiatan ini masuk dalam kelas kepemimpinan bagi mahasiswa Paramadina," ujar Dosen Prodi HI Paramadina, Bonggas Chandra.

Bonggas mengatakan, pada kelas Kepemimpinan HI ini, ia mengajak mahasiswa mengenal figur atau tokoh-tokoh dunia, nasional maupun regional yang membawa perubahan baik secara lokal, nasional maupun dunia.

Pihaknya pun memilih untuk bertemu dan belajar dengan pemimpin muda Kota Bogor, yakni Bima Arya yang juga pernah menjadi dosen di Paramadina. "Bukan hanya karena kedekatan tapi karena pak wali telah berhasil membawa kemajuan bagi Kota Bogor," jelasnya.

Ia menuturkan, pada kelas Kepemimpinan ini ia dan mahasiswa bisa mempelajari bagaimana Visi Misi dan tantangan yang dihadapi Bima Arya dalam memimpin Kota Bogor selama hampir enam tahun. Orang nomor satu di Kota Bogor ini pun memberikan pesan kepada mahasiswa untuk mempunyai passion dan kepemimpinan yang berhasil bukan yang tanpa tantangan, tetapi yang bisa tegas dan terbuka dengan masyarakat.

"Sekarang kita bisa melihat beliau menjadi salah satu sosok Wali Kota di Indonesia yang membawa perubahan signifikan dan banyak menoreh prestasi cemerlang untuk Kota Bogor. Dan saya harap mahasiswa Paramadina bisa termotivasi," imbuhnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, perbedaan antara orang sukses dan orang biasa itu dari passionnya. Mereka yang punya passion memiliki kelebihan dibandingkan orang yang pintar atau banyak pengalaman. Karena orang dengan passion tahu ingin menjadi apa dalam waktu 10 tahun, 20 tahun dan seterusnya.

Ia pun memberikan contoh nyata yaitu dirinya sendiri yang sejak kuliah sudah senang berorganisasi, mudah bergaul dan mempunyai passion untuk berbuat sesuatu untuk Indonesia, terkhusus Kota Bogor.

"Sepulang dari kuliah jadi pengamat politik dan membuka Charta Politika. Waktu saya dihabiskan dengan bintang tamu di acara tv. Di 2012 saya izin sama ibu untuk jadi Wali Kota Bogor, karena saya ingin mengembalikan kebanggaan kota Bogor seperti dulu," ujarnya. (Humpro :fla/ismet/hari/magang-SZ)