Beranda >

Berita > Kota Bogor Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Lomba Pidato Kreatif Kebangsaan Tingkat Nasional


02 November 2019

Kota Bogor Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Lomba Pidato Kreatif Kebangsaan Tingkat Nasional

Kota Bogor ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Lomba Pidato Kreatif Kebangsaan tingkat nasional pada 2020 mendatang. Keputusan itu disampaikan Pemerhati Pendidikan sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan Yohana Elizabeth Hardjadinata di Universitas Atma Jaya, Kawasan BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (2/11/2019).

“Saya meminta kesediaan bapak Wali Kota Kang Bima Arya untuk menjadi tuan rumah Lomba Pidato Kreatif Kebangsaan 2020, ternyata beliau menyanggupinya,” ungkap Yohana.

Ia menambahkan, dipilihnya Kota Bogor sebagai tuan rumah tidak terlepas dari sosok Bima Arya yang selama ini terus menggelorakan semangat kebersamaan dan persatuan di Kota Bogor, bahkan gaungnya terdengar sampai nasional.

“Ini adalah niatan untuk membangun rasa nasionalis, khususnya bagi generasi muda. Di mana kami berharap tongkat estafet ini terus berjalan. Ada empat pilar yang coba disampaikan dalam kegiatan ini, yakni peduli, positif, pengorbanan dan kebersamaan,” ujarnya.

“Empat pilar ini kami rasakan ada dalam sosok wali kota Bima Arya. Sehingga dengan kerendahan hati beliau menyatakan kalau Kota Bogor siap menjadi tuan rumah yang kedua Lomba Pidato Kreatif Kebangsaan pada 7 November 2020 mendatang,” tambahnya.

Yohana menjelaskan, kegiatan ini dipelopori oleh gerakan Nakal (Nasionalis Radikal) yang artinya kembali kepada akarnya. “Jadi Nasionalis Radikal (Nakal) ini bukan kalimat negatif tapi bagaimana mengembalikan nilai-nilai positif khususnya nilai nasionalis untuk menjadi kuat lagi kepada Republik Indonesia. Founder-nya ada Yosi Mokalu (personel Project Pop), kegiatan ini juga didukung oleh Giring Ganesha (ex Nidji), Choky Sitohang, Halida Hatta (putri bungsu Moh. Hatta), Kemendikbud, Bams (ex Samsons). Mereka bersama-sama sudah komitmen akan hadir nanti di 2020 mendatang,” tandasnya.

Tahun ini, Lomba Pidato Kreatif Kebangsaan diikuti sedikitnya 80 peserta (yang memenuhi kualifikasi) dan datang dari berbagai daerah dengan jenjang SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan Komunitas. “Mereka diajak untuk tidak sekedar menyebarkan virus positif, tapi membuat inspirasi nilai kehidupan sehingga mereka menjadi pelaku. Kalau kita hanya menyebarkan, hanya menguap sesaat,” pungkasnya. (Humpro :adt/arvan/pri)