Beranda >

Berita > Ratusan ASN Diberikan Tips Budaya Kerja Lima Jari


11 November 2019

Ratusan ASN Diberikan Tips Budaya Kerja Lima Jari

Sebanyak 200 ASN di lingkungan Setda Kota Bogor mengikuti workshop Budaya Kerja di Paseban Sri Baduga, Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Senin (11/11/2019) pagi.

Di workshop Budaya Kerja ini, Bagian Organisasi Setda Kota Bogor menghadirkan langsung motivator Character Building, Aris Ahmad Jaya.

Workshop yang baru pertama kali dilaksanakan di Setda ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Pakta Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang dilakukan pada Senin lalu.

"Ini acara dadakan, tapi Alhamdulillah semua ASN di Setda antusias mengikuti workshop ini," ujar Kasubag Akuntabilitas dan Reformasi Birokrasi Bagian Organisasi Setda Kota Bogor, Tari Mardiana.

Tari mengatakan, sebenarnya Setda sudah memiliki Budaya Kerja dengan Slogan si Cepot Kasep dan 10 Budaya Malu. Namun diakuinya, budaya kerja ini belum tersosialisasikan dengan baik, sehingga masih perlu melakukan internalisasi budaya kerja sesuai slogan Si Cepot Kasep dan 10 Budaya Malu.

"Goals adanya workshop budaya kerja ini setiap pegawai jadi lebih memahami tugasnya, lebih berintegritas, melaksanakan tugasnya sehingga tujuan organisasi tercapai, karena tujuan ini harus didukung pegawainya, sekda tidak bisa bekerja sendiri, semuanya harus sama-sama bekerja," katanya.

Ditempat yang sama motivator, Aris Ahmad Jaya mengatakan, dirinya memberikan lima tips langkah menjadi ASN cerdas dan berintegritas. Agar mudah diingat, ia menggambarkan lima jari dengan masing-masing karakternya.

Pertama jempol, jempol ini diartikan mampu menghargai, mengapresiasi, melayani. Ketika ASN bisa menghargai pimpinan maupun bawahan, bisa melayani warga maka ini menjadi kunci munculnya kebahagiaan dan rasa syukur.

"Tips kedua telunjuk, telunjuk ini memiliki arti komitmen, integritas. Jadi dalam bekerja harus punya komitmen, konsisten, integritas dan kejujuran. Jangan sampai kemampuan atau skill ASN jadi luntur karena tidak jujur, komitmen, disiplin," imbuhnya.

Ia melanjutkan, tips ketiga, yakni jari tengah yang artinya sama dengan melakukan berkontribusi diatas rata-rata. ASN harus mampu bekerja jauh lebih hebat dari target dengan ikhlas. Tips keempat, yakni jari manis yang artinya menjalin hubungan interpersonal secara baik, menjalin persahabatan dan persaudaraan alias tidak sekedar bekerja bersama, tapi mampu bekerja sama dalam tim.

"Tips kelima dan terakhir jari kelingking yang artinya tidak boleh meremehkan hal kecil, seperti kerapihan, menjaga kebersihan, membuang sampah, terima kasih, menyapa, salam," jelasnya.

Ia pun meyakini ASN Kota Bogor bisa memperbaiki diri dengan baik, yang kemudian membuat perubahan pada lingkungan dan bangsa. Tentunya dibantu dengan sistem pemerintahan yang baik.

"Harapan saya training ini bisa merubah ASN untuk bisa berkontribusi lebih, merubah dirinya menjadi pribadi yang lebih disiplin, bekerja cerdas, penuh integritas dan ikhlas," katanya. (Humpro :fla/hari/magang-SZ)