Beranda >

Berita > Hari Kesadaran Nasional, Sekda Bacakan Amanat Presiden


17 Desember 2019

Hari Kesadaran Nasional, Sekda Bacakan Amanat Presiden

Dihadapan ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Sekretaris Daerah (Sekda), Ade Sarip Hidayat membacakan amanat Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dalam peringatan ke-71 Hari Bela Negara Tahun 2019.

Pembacaan amanat tersebut berlangsung pada saat Sekda menjadi pembina upacara dalam rangka Hari Kesadaran Nasional tingkat Kota Bogor di Plaza Balai Kota Bogor, Selasa (17/12/2019) pagi.

Dalam amanat yang dibacakan, Presiden Jokowi menyampaikan, berbagai wujud bela negara telah susul menyusul silih berganti untuk menunjukan kepada dunia bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap dan akan terus eksis untuk selama-lamanya.

"Dewasa ini kita sama-sama cermati bahwa tantangan yang dihadapi bangsa kita semakin hari semakin berat. Sebagaimana yang telah diingatkan oleh Bung Karno bahwa perang modern bukan sekedar perang militer, melainkan peperangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat," ucap Ade bacakan amanat Presiden.

Lanjut Ade membacakan, dengan demikian tidak hanya militer yang berperan membangun ketahanan Indonesia, tetapi juga menuntut peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan hidup dan keutuhan NKRI.

Kemudian, masih dibacakan Ade, semakin beragamnya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi bangsa ini maka hanya bisa dihadapi dengan keberagaman keahlian yang saling mengisi dan memperkuat satu sama lain.

"Di sinilah letak relevansi tekad kita untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia yang kita canangkan sebagai tema peringatan kemerdekaan NKRI yang ke-74. Sebab, manusia yang unggul adalah prasyarat utama sebagai modal dasar pembangunan kita disegala lini. Kemerdekaan inilah yang menjadi pedoman bagi kita semua untuk melaksanakan bela negara," tuturnya.

Setelah membacakan amanat Presiden Jokowi, pada kesempatan itu pun Sekda turut memberikan penghargaan bantuan secara simbolis kepada sejumlah PNS yang telah purna tugas (pensiun/meninggal dunia). Ada sebanyak 21 orang purna bakti dari berbagi perangkat daerah dan golongan. (Humpro :Alif/Ryan/Ismet-SZ)