Beranda >

Berita > Bima Arya Pantau Bendung Katulampa hingga Titik Bencana di Awal Tahun


01 Januari 2020

Bima Arya Pantau Bendung Katulampa hingga Titik Bencana di Awal Tahun

Wali Kota Bogor Bima Arya memantau sejumlah titik bencana di Kota Bogor, Rabu (1/1/2020) pagi. Mulai dari Bendung Katulampa, Bogor Timur, longsor di Kedung Badak, Tanah Sareal, banjir di Kampung Kramat, Tanah Baru hingga kolam retensi di Cibuluh.

Di Bendung Katulampa Bima Arya memantau tinggi muka air yang sempat mencapai 170 cm atau Siaga 2. Kondisi terakhir saat berita ini diturunkan sudah berangsur surut, yakni 90 cm atau Siaga 3.

“Kita pantau juga di beberapa lokasi tapi saya lihat memang cukup banyak kejadian yang dilaporkan. Kebanyakan tanah longsor dan banjir lintasan. Saya koordinasikan terus yang penting adalah untuk disampaikan kepada warga yang tinggal di lintasan Ciliwung menuju Jakarta agar hati-hati. Ada sekitar 13 kelurahan yang kita minta siaga,” ungkap Bima Arya.

Longsor tersebut, kata Bima, menelan 1 korban jiwa dan merusak saluran pipa PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. “Kabar dukanya korban jiwa satu orang di RT 1 / RW 13 Kedung Badak karena tertimbun longsor tadi pagi atas nama Kusmiati (37). Ada juga titik longsor menuju Katulampa yang merusak pipa PDAM sehingga memutuskan saluran air untuk sekitar 300 rumah di sekitar sini,” jelasnya.

Menindaklanjuti itu, Bima Arya meminta aparatur wilayah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial untuk siaga guna mencegah jatuhnya korban jiwa. Untuk kekuatan personel Bima nilai masih cukup yang terdiri dari BPBD hingga di backup TNI/Polri.

“Pertama, saya perintahkan untuk mengevakuasi warga di lokasi yang diprediksi akan terjadi banjir dan longsor. Kedua, untuk menyiapkan pos-pos penyaluran bantuan dan juga pusat koordinasi, mungkin nanti diperlukan natura hingga pos koordinasi dan laporan warga. Terakhir kondisi seperti ini terjadi pada 2018 atau dua tahun lalu. Kita harus antisipasi. Kalau sudah siaga 2, protapnya seperti itu,” ujar Bima.

Untuk mendukung itu, Pemkot Bogor juga akan menyiapkan anggaran tanggap bencana yang nilainya belum ditentukan karena masih menunggu data di lapangan. “Kita kan ada anggaran dan di awal tahun bisa disegerakan juga dana tanggap darurat. Saya minta untuk disiagakan, kalau perlu penanganan cepat kita akan proses bersama DPRD,” katanya.

Bima Arya juga kemudian melanjutkan pemantauan ke lokasi longsor di Kelurahan Kedung Badak. Di tempat ini telah terjadi longsor yang mengakibatkan seorang warga meninggal dunia. “Pemerintah akan urus semua keperluannya. Saya koordinasikan kepada Camat, Lurah dan Dinsos untuk memastikan semuanya kita urus,” ujar Bima.

Bima menyebut titik longsor tersebut merupakan kawasan liar yang dihuni lebih dari 80 kepala keluarga. “Sudah sejak dua tahun lalu disosialisasikan untuk digeser ke Rusunawa di Cibuluh. Tapi sulit sekali. Ini konsekuensinya memang. Dan pada akhirnya tadi pagi, ada 1 korban jiwa di sini. Camat dan Lurah nanti akan intens berkomunikasi dengan warga agar mau direlokasi ke titik yang lebih aman seperti rumah susun yang ada.

Di Kampung Kramat, Bogor Utara, sempat terjadi banjir lintasan dengan ketinggian sepinggang orang dewasa. Camat Bogor Utara Rahmat Hidayat menyatakan bahwa arahan dari Wali Kota Bima Arya adalah mengecek untuk kemungkinan dibangun sodetan.

“Tadi Pak Wali meninjau lokasi banjir di Kampung Kramat RT 5 / RW 5, Kelurahan Tanah Baru. Beliau meminta kami untuk mengecek kemungkinan dibangun sodetan di sungai Ciluar dan Ciheuleut. Lalu beliau menginstruksikan untuk koordinasi penanganan pertama pasca bencana dengan Dinkes untuk pengobatan, Dinsos untuk kebutuhan pangan dan BPBD untuk penanggulangan bencana,” pungkasnya. (Prokom)