Beranda >

Berita > Doa Lintas Agama Iringi Pergantian Tahun, Bima Arya: Bogor Milik Semua


01 Januari 2020

Doa Lintas Agama Iringi Pergantian Tahun, Bima Arya: Bogor Milik Semua

Doa lintas agama mengiringi malam pergantian tahun di Balai Kota Bogor, Rabu (1/1/2020) tengah malam. Kegiatan ini digelar sebagai bentuk syukur atas apa yang telah dilewati sepanjang 2019 dan berharap bisa lebih baik di 2020. Selain itu, acara bertajuk ‘Ngariung Bogor’ ini juga sebagai simbolisasi bahwa Kota Bogor milik semua. 

Pemkot Bogor mengemasnya dengan sangat sederhana. Di Plaza Balaikota, berjajar gerobak makanan dan minuman yang bisa dinikmati warga secara gratis. Di ruang utama, berbagai acara disuguhkan dengan konsep lesehan. Ada pula penampilan akustik dari Oncom Hideung, kesenian Sunda hingga games dengan hadiah menarik sumbangan para Kepala OPD, Camat hingga BUMD.  

Dalam sambutannya Bima Arya mengaku bahwa sudah enam tahun terakhir selama menjabat sebagai wali kota, dirinya pada setiap malam tahun baru tidak pernah keluar kota. “Barusan patroli berkeliling bersama Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Dandenpom, Pak Wakil, Pak Sekda, rasanya sepanjang enam tahun terakhir ini baru kali ini Kota Bogor paling sepi. Itu artinya bagus atau jelek? Sepi karena kemungkinannya warga Bogor pada bokek atau mungkin warga Bogor mengikuti imbauan wali kota untuk tidak merayakan tahun baru berlebihan,” ungkap Bima.

Apapun itu, lanjut Bima, harus diyakini bahwa apa yang kita mulai akan sangat mempengaruhi dan sangat menentukan hasil akhirnya. “Saat pergantian tahun 2018-2019 kita awali dengan berdzikir bersama di Lapangan Sempur, apa yang terjadi? Kemacetan berkurang, sampah volumenya berkurang, kecelakaan menurun.

Rasanya lebih tertib dan kita yakini waktu itu lebih barokah. Mau melangkah ke 2019 waktu itu dengan cara dan niat yang baik, Insya Allah hasilnya baik, apa buktinya? Sepanjang 2019 ada 81 penghargaan yang diterima oleh Pemkot Bogor. Jadi mudah-mudahan ini tanda-tanda baik, kita senang warga bogor lebih menahan diri untuk tidak berbuat yang sia-sia,” jelasnya.

Lima menit menjelang pergantian tahun 2020 atau tepatnya jam 23.55 WIB, acara dilanjutkan dengan doa bersama lintas agama. Seluruh pemuka dari berbagai agama yang sah diakui Undang Undang mulai memanjatkan doa. Berbagai harapan terlantun di tengah kekhidmatan tanpa kembang api atau petasan.

"Kota ini milik semuanya harus didoakan oleh semuanya yang mendoakan juga untuk semuanya bukan untuk satu agama saja," kata Bima Arya.

Ia menambahkan, rangkain acara menikmati momentum malam pergantian tahun ini dimulai dengan dzikir bersama di Masjid Raya Bogor, patroli bersama Muspida, berdiskusi dengan warga dan terakhir adalah doa bersama dengan warga dan tokoh lintas agama.

"Dua hal yang ingin kita dapatkan pada malam pergantian tahun ini. Pertama muhasabah atau evaluasi, dan kedua adalah mempererat silaturahmi," ujarnya.

Terakhir, Bima Arya berharap, di 2020 program yang sudah direncanakan bisa berjalan dengan baik. "Harapannya program pemerintah berjalan maksimal sehingga semua bisa dinikmati oleh warga," pungkasnya. (prokom)