Beranda >

Berita > Usai Dilantik, Forum PRB Bangun Sistem Aplikasi Peta Bencana


07 Januari 2020

Usai Dilantik, Forum PRB Bangun Sistem Aplikasi Peta Bencana

Dalam mengakselerasi penangan bencana, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara resmi membentuk dan melantik jajaran pengurus Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) masa bakti 2020-2023.

Forum PRB ini nantinya akan berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membangun sebuah jaringan sistem aplikasi peta digital terkait wilayah yang rawan terhadap bencana.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya usai melantik jajaran pengurus Forum PRB di atas pelataran bangunan Masjid Agung, Kecamatan Bogor Tengah, Selasa (07/01/2020) pagi.

"Baru saja kita melantik jajaran pengurus Forum PRB. Nantinya, Forum PRB ini akan berkolaborasi dengan Diskominfo dan BPBD untuk membangun sebuah sistem jaringan berbasis aplikasi terkait pemetaan di sejumlah titik wilayah rawan bencana," ujar Bima Arya.

Memasuki musim penghujan ini, Bima menginstruksikan para Camat dan Lurah agar tetap waspada dan selalu siaga bencana di wilayahnya masing-masing.

Selain itu, Forum PRB ini juga memiliki peran yang hampir mirip dengan BPBD, mulai dari edukasi dan sosialisasi kepada warga terkait sebelum terjadinya bencana, penangan saat terjadi bencana hingga penanganan setelah bencana usai.

"Kalau kita sudah punya peta rawan bencana dengan aplikasi, saya kan bisa masuk ke sistemnya. Bisa langsung cek daerah mana saja yang terdampak, karena seluruh peristiwa diinput ke dalam sistem tersebut. Sistem itu yang nantinya akan kita bangun bersama Forum PRB ini.

Di lokasi yang sama, Ketua Forum PRB Kota Bogor, Surya Kelana Putra menambahkan, terbentuknya Forum PRB Kota Bogor ini atas dasar amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Dengan demikian, Forum PRB ini akan banyak berkolaborasi dengan BPBD terkait penanggulangan bencana.

"Fungsi kami disini sebagai mitra Pemkot dan BPBD sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2017 tentang Penanggulan Bencana. Selain itu fungsi kami disini untuk membantu percepatan tentang edukasi kebencanaan kepada warga dan mengedukasikan tentang pengurangan resiko bencana, yang tentunya bermitra dengan BPBD," paparnya.

Dalam waktu dekat, sambung Surya, pihaknya akan melakukan pemetaan ke sejumlah wilayah yang diprediksi rawan terhadap bencana, baik bencana banjir maupun tanah longsor.

"Kita akan melakukan pemetaan dan memberikan edukasi kepada warga yang wilayahnya sering kali dilanda bencana. Kemudian masyarakat juga perlu diedukasi mengenai dampak lingkungan dari pembangunan. Tujuannya, tentu agar resiko bencana bisa diminimalisir kedepannya," ungkapnya.

Usai melangsungkan prosesi pelantikan, Bima yang didampingi Wakilnya, Dedie A. Rachim beserta Sekretaris Daerah (Sekda), Ade Sarip Hidayat pun melanjutkan rangkaian acara briefing staf bersama seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Bogor.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan kembali dengan meninjau lokasi Eks Taman Topi. Di lokasi itu, rencananya akan segera dibangun Alun-Alun Kota Bogor yang terintegrasi dengan Masjid Agung dan Stasiun Bogor. (Prokopim:Alif/Ryan/Adit/Indra/Arfan/Hari-SZ)