Beranda >

Berita > Bima Arya Apresiasi Peran Bank BJB dalam Pembangunan di Kota Bogor


28 Januari 2020

Bima Arya Apresiasi Peran Bank BJB dalam Pembangunan di Kota Bogor

Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri acara bertajuk Business Review semester II-2019 dan Executive Workshop semester 1-2020 Bank BJB dengan tema ‘Meningkatkan pertumbuhan yang Berkualitas Melalui Sinergi, Inovasi dan Integritas’ di Pullman Hotel & Resort, Ciawi, Bogor, Selasa (28/1/2020).

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Triana Gunawan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jawa Barat Eddy Iskandar Muda Nasution, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan dan para kepala cabang Bank BJB dari seluruh Indonesia.

Dalam memulai sambutannya, Bima Arya mengucapkan selamat atas capaian kinerja Bank BJB sehingga mampu terus bertahan menjadi bank pembangunan daerah terbaik di Indonesia.

“Kami melihat selama ini bagaimana pak gubernur membawa corak baru berikhtiar untuk mengembalikan khittah bank BJB sebagai bank pembangunan. Kalau selama ini kami berpikir keras, ini dana pembangunan (mau cari) ke mana lagi. Selain APBD Provinsi yang kita minta bantuannya, pusat, kementerian dan lain sebagainya. Karena daerah sebagai pemegang saham juga jadi sangat wajar urusan pembangunan harus didukung penuh oleh bank BJB,” ungkap Bima Arya.

Ia menjelaskan ada 4 pola kemitraan yang sudah dan harus dilakukan antara pemerintah daerah dengan Bank BJB, seperti kemitraan wajib, kemitraan taktis, kemitraan strategis dan kemitraan futuristik.

“Kemitraan wajib adalah kemitraan yang sifatnya rutin dari masa ke masa, dari tahun ke tahun. Wajib ini apa konteksnya? Konteksnya pengelolaan APBD, kemudahan transaksi pembayaran, itu kemitraan wajib. Tapi kemudian juga ada tambahan dari kemitraan wajib ini, yaitu kemitraan taktis yang biasa disebut CSR Bank BJB dalam membantu beberapa kegiatan,” ujarnya.

Bima mengaku sangat terbantu dengan kemitraan taknis ini. Namun, lanjutnya, taktis saja belum cukup karena jika semangatnya sebagai bank pembangunan, sudah semestinya bisa melangkah menjadi kemitraan strategis.

“Jadi kegiatan kami yang merupakan program prioritas itu didukung penuh oleh Bank BJB. Strategis karena sifatnya bukan seperti Bank BJB sekedar memberikan donasi, tetapi diperoleh keuntungan yang strategis pula bagi BJB,” terang dia.

“Semisal di Kota Bogor kami menetapkan skala prioritaskan seperti UMKM dan Pasar Tradisional. Bagi kami ini sangat strategis, bukan sekedar pembenahan kota, penataan kota, mengurai kesemrawutan di Suryakencana. Ini juga merupakan kota tua kami yang sekarang sedang ditata. Tapi sekali lagi ini bukan sekedar untuk mempercantik kota, tetapi untuk mensejahterakan warga,” tambahnya.

Menurutnya, Bank BJB Cabang Bogor akan bersama Pemkot Bogor ikut terlibat dalam program strategis menata UMKM. “Bukan saja dalam konteks secara fisik membangunkan kiosnya, mengucurkan kredit pedagangnya, tapi yang penting memberdayakan dan membangun sistem. Sekarang kita sedang eksplor di sana akan cashless, tidak ada uang tunai. Kita bangun sistem, kita buat literasi keuangan digital bagi semua pedagang. Ini yang kami maksud kemitraan starategis ke depan,” jelas Bima.

Kemitraan terakhir yang diharapkan pemerintah daerah, kata Bima, adalah kemitraan futuristik. Di mana ada program yang sangat strategis dan jangka panjang yang juga memerlukan pembiayaan.

“Tata ruang kita mengarah kepada suatu konsep di mana nantinya transportasinya Kota Bogor akan membangun trem dalam waktu 2-3 tahun dalam menyambut datangnya LRT. Kota Bogor juga memerlukan suatu sistem terintegrasi dan komprehensif. Pembayarannya, infrastruktur dan lain-lain. Sekma pembayarannya sedang kita hitung juga,”ujarnya.

“Ini yang paling rumit dan tidak mudah, tapi saya kira kalau konsepnya kuat, kalau kita kontinyu terus Insya Allah bisa tercapai. Saya beserta seluruh kepala daerah tentunya terus berusaha agar program yang sifatnya futuristik ini bisa bermitra dengan BJB dan dilakukan proper sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi, dengan track record, angka-angka yang tadi disampaikan Pak Yuddy tadi, besar harapan kami para kepala daerah semua kemitraan tadi bisa kemudian terwujud sehingga kita sama-sama mendapatkan benefit dan lain-lain,” pungkasnya. (prokompim)