Beranda >

Berita > BNK Bogor Bahas Rencana Aksi Nyata P4GN


06 Februari 2020

BNK Bogor Bahas Rencana Aksi Nyata P4GN

Badan Narkotika Kota (BNK) Bogor menggelar Rapat Koordinasi Program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Hotel Salak Heritage, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Kamis (06/02/2020).

Dihadiri puluhan peserta dari berbagai elemen mulai dari Kementerian Agama (Kemenag), Polsek, Polres, Aparatur Wilayah, LSM, PMI dan Satgas Pelajar, rapat ini membahas rencana aksi nyata P4GN di Kota Bogor.

Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor sekaligus Ketua Panitia, Iman mengatakan, rapat ini sesuai dengan Instruksi Presiden tentang rencana aksi P4GN dan surat Badan Narkotika Nasional (BNN). Sedikitnya ada enam tujuan yang ingin dicapai. Yakni melaksanakan program P4GN bagi aparatur sipil di lingkungan Pemkot Bogor dan masyarakat.

Termasuk, menyosialisasikan P4GN kepada seluruh ASN, calon ASN dan masyarakat, kegiatan tes urine bagi ASN, calon ASN, masyarakat dengan menganggarkan alat tes urine serta melaksanakan program sekolah dan kelurahan bebas narkoba.

"Kami telah menginstruksikan ke seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas untuk memberikan layanan rehabilitasi bagi pecandu dan penyalahgunaan narkoba. Terakhir membentuk satgas narkoba sekaligus rencana aksi P4GN," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua BNK Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan, rapat ini menjadi salah satu bukti BNK Kota Bogor mendukung rencana aksi P4GN. Dirinya ingin upaya yang dilakukan bukan sekedar hanya dalam bentuk kertas, namun aksi nyata apa yang memang perlu dilakukan.

"Misalnya program Kelurahan Bersinar, saya ingin implementasi dan evaluasinya seperti apa dan apa saja yang perlu ditingkatkan terkait edukasi dan sosialisasi ke masyarakat," imbuhnya.

Sekda Kota Bogor ini menambahkan, program P4GN bisa masuk ke Sekolah Ibu atau Pun kegiatan lainnya. Pasalnya, jika setiap program kegiatan diintegrasikan dengan materi-materi bahaya narkotika, maka akan lebih bagus dan efektif. Mengingat hal ini tidak bisa hanya mengandalkan BNK saja.

"Saya berharap segera melakukan TOT (Training of Trainers) untuk para pelatih di 68 kelurahan, minimal tiap kelurahan ada satu tenaga untuk menyampaikan itu bahaya narkoba dan bisa juga informasinya di broadcast melalui smartphone ke semua warga," ujarnya. (Prokompim :fla/ismet-SZ)