Beranda >

Berita > Bima Arya Usulkan Bantuan Provinsi Sebesar Rp 332,4 Miliar


13 Februari 2020

Bima Arya Usulkan Bantuan Provinsi Sebesar Rp 332,4 Miliar

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengusulkan beberapa usulan bantuan provinsi (Banprov) kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk tahun 2021 dengan total sekitar Rp 332,4 miliar.

Usulan bantuan tersebut disampaikannya saat Komunikasi Pembangunan Daerah (KOPDAR) Gubernur Jawa Barat dengan Bupati/Wali Kota, Wakil Bupati/Wakil Wali Kota, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Istora Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Kamis (13/02/2020).

Bima Arya mengatakan, usulan pertama yakni, Pembangunan Distrik Metering Area (DMA) sekitar Rp 36,9 miliar. Menurutnya, seharusnya tahun ini pembangunannya terealisasi, namun karena ada kendala sehingga diundur.

“Saat ini sambungan PDAM di Kota Bogor sudah 92 persen atau 3 besar di Indonesia, tetapi kehilangan airnya 30 persen. Kemudian ada beberapa titik yang belum 24 jam atau masih bergilir. Kalau bantuan ini terealisasi Insya Allah berkurangnya air akan berkurang, kemudian tidak ada yang digilir lagi dan ini sangat berarti bagi warga Kota Bogor,” ujarnya.

Kedua adalah usulan revitalisasi gedung pelayanan RSUD Kota Bogor lanjutan sekitar Rp 250,9 miliar.

“Baru saja kami meresmikan ruangan RSUD Kota Bogor yang baru, ada Rp 30 miliar dari Provinsi dan RP 60 miliar dari APBD Kota Bogor dan ingin kami lanjutkan dengan anggaran Rp 250 miliar,” sebutnya.

Dia menilai, pembangunan satu-satunya rumah sakit daerah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ini sangatlah penting. Sebab, setiap hari didatangi 60 persen warga Kabupaten Bogor. “Ibu Bupati Bogor sangat paham kondisi RSUD Kota Bogor,” ujarnya.

Ketiga, usulan revitalisasi terminal penumpang (Tipe B) Bubulak sekitar Rp 5,5 miliar. Bima menuturkan, Selama ini Terminal Bubulak sudah tidak berfungsi dan Pemkot Bogor ingin kembali memfungsikannya agar lalu lintas angkot dan lainnya dapat diatur di area perbatasan.

Keempat, usulan pembangunan Command Center sekitar Rp 7 miliar. Selama ini Command Center sudah ada di Balai Kota Bogor, namun kondisinya sudah tidak memadai. “Tahun ini kita akan bangun perpustakaan dan City Gallery dimana didalamnya terdapat Command Center,” tutur wali kota.

Kelima kata dia adalah usulan sambungan peningkatan trotoar sekitar Rp 32 miliar. Usulan ini untuk menyambungkan program Bogor sebagai kota yang ramah bagi pejalan kaki.

Pada kesempatan tersebut ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat karena tahun ini ada tiga bantuan Provinsi Jawa Barat yang memecahkan persoalan di Kota Bogor.

“Pertama, sumber kemacetan di pusat kota Insya Allah akan terurai atas bantuan Rp 40 miliar dari Provinsi Jawa Barat tahun ini. Kedua, bantuan inovasi di Suryakencana sebesar Rp 30 Miliar, Insya Allah kalau jadi tidak akan kalah dengan Braga di Bandung. Ketiga, alun-alun Kota Bogor sebesar Rp 15 miliar, kalau jadi kelihatannya akan mirip dengan Central Park yang ada di New York. Insya Allah kalau semua tidak gagal lelang dampaknya akan luar biasa,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebutkan, ada dua agenda dalam KOPDAR kali ini, yakni memberikan pemahaman terkait pendampingan dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat untuk para kepala daerah yang sebelumnya polanya ialah TP4D (tim pengawal dan pengaman pemerintah dan pembangunan daerah).

"TP4D sudah diberhentikan oleh pemerintah dan kami ingin buat yang sama dengan pola baru. Selanjutnya para kepala daerah akan mendefinisikan proyek-proyek strategis yang akan dikawal oleh kejaksaan,” ujar Kang Emil sapaan akrabnya.

Selain itu kata Kang Emil agendanya adalah mendengarkan aspirasi dari para bupati/wali kota untuk program 2021. Tercatat, di 2020 provinsi Jawa Barat telah memberikan bantuan ke 27 daerah sebesar Rp 7 triliun.

"Dari hasil rekap hari ini semua total Rp 10 triliun untuk usulan bantuan di 2021. Ini semua yang diajukan merupakan skala prioritas," ujarnya. (Prokompim)