Beranda >

Berita > Hari Peduli Sampah, Usmar Ajak Pilah Sampah Dari Sumbernya


09 Maret 2018

Hari Peduli Sampah, Usmar Ajak Pilah Sampah Dari Sumbernya

Plt. Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengajak semua untuk mendorong dan mendukung program “Nol Sampah di Pusat Sumber Sampah”. Yakni dengan memilih dan memilah sampah dari sumbernya.

Hal ini diungkapkannya Usmar saat membuka acara talkshow Pengelolaan Sampah dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional Tahun 2018 Tingkat Kota Bogot di Botani Square lantai II, jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jumat (09/03/2018) siang.

Untuk mengolah sampah sisa makanan atau organik kata Usmar bisa menggunakan teknologi biopori. Sementara untuk sampah plastik, keterlibatan pihak ketiga dalam hal ini, PT. Tetra akan mensosialisasikan contoh-contoh bentuk hasil daur ulang sampah sehingga bisa memiliki nilai ekonomi atau nilai jual yang pada akhirnya menambah pendapatan keluarga.

“Hal ini diharapkan merangsang para ibu maupun anak membiasakan menyimpan atau membuang sampah ditempat penyimpanan sampah untuk nanti dikelola dengan teknik tepat guna untuk selanjutnya dipasarkan karena memiliki nilai ekonomi,” katanya.

Ia mencontohkan banyak ditemui lapak-lapak yang menerima barang-barang bekas atau sampah yang memiliki nilai jual. Mulai dari sampah koran, kardus, bahkan plastik yang dikumpulkan lalu ditimbang kemudian menjadi uang.

Usmar berkeyakinan program “Nol Sampah Di Pusat Sumber Sampah” akan tercapai jika setiap individu memiliki kedisiplinan dan kepedulian mengolah sampah di dalam kehidupan sehari-hari. Melalui program lainnya seperti, TPST berbasis masyarakat, bank sampah, pemilahan sampah dan yang lainnya.

“Pemerintah Kota Bogor akan memfasilitasinya untuk mempercepat tujuan tersebut,” jelasnya.

Kota Bogor kata Usmar pada awalnya dirancang sebagai lokasi peristirahatan. Seiring waktu dengan dinamika perkembangan wilayah dan pertambahan penduduk yang sangat pesat secara tidak langsung memberikan pengaruh bagi penyumbang sampah.

Usmar menyebutkan, berdasarkan hasil statistik dan kajian sampah rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar. Bahkan hampir 70 persen sampah yang ada di Kota Bogor bersumber dari rumah tangga yang setiap harinya diambil dari TPS-TPS untuk kemudian diangkut ke TPAS Galuga.

“Jumlahnya kurang lebih 500 ton per hari,” sebut Usmar.

Upaya peningkatan pelayanan pengangkutan sampah dari sumber sampah setiap tahunnya tidak lebih dari 1 persen peningkatannya. Saat ini berada di angka 74 persen dimana sebelumnya berada di angka 71 persen.

“Jadi ada residu atau sisa 26 persen yang belum terangkut ke TPA Galuga. 26 persen inilah yang menjadi permasalahan kita, jika dihitung setara dengan 50 ton per hari dan sudah bisa dikelola melalui TPS 3R, TPST berbasis masyarakat, Bank sampah dan yang lainnya,” ujarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Elia Buntang menambahkan, tanggung jawab pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab Pemkot Bogor atau negara tetapi tanggung jawab semua, yang dimulai dari pribadi masing-masing.

Sementara itu Kabid Tata Lingkungan DLH Kota Bogor Nana Yudiana menyampaikan, bahwa acara talkshow tersebut diikuti 300 peserta yang terdiri dari para guru, siswa dari sekolah di Kota Bogor dan masyarakat Kota Bogor.

“Untuk peringatannya sendiri akan dilakukan selama 3 bulan dengan berbagai rangkaian kegiatan,” katanya.

Dalam talkshow tersebut para narasumber secara umum mengajak semua untuk peduli sampah, salah satunya dengan memilah sampah sebelum dibuang ke tempat atau penampungan sampah akhir.

Sebelum acara talkshow dimulai, group akustik SMK Wikrama Bogor turut meramaikan dengan menampilkan beberapa lagu. (humas:rabas/indra-SZ)