Beranda >

Berita > Penelusuran Sejarah Bogor di Belanda Akan Dijadikan Buku


21 April 2018

Penelusuran Sejarah Bogor di Belanda Akan Dijadikan Buku

Menelusuri sejarah asli Kota Bogor melalui arsip-arsip autentik yang ada di Perpustakaan Leiden University Belanda tengah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Sejak Senin, (16/04/2018) lalu hingga Jumat (20/04/2018). Plt. Wali Kota Bogor Usmar Hariman beserta Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Bogor Agung Prihatno dan tim sejarawan berada disana.

Penelusuran inipun bukan tanpa alasan. Pasalnya, di Perpustakaan Leiden University terdapat sekitar 3.000 judul baik dalam bentuk foto, buku ataupun peta terkait sejarah Bogor. Dan hal ini juga sebagai tindaklanjut dari program digitalisasi Leiden di Indonesia.

Staf Fungsional Perencana, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Diskarpus Kota Bogor Maya Dewi Dyah Maharani mengatakan, di Perpustakaan Leiden menjadi salah satu sumber arsip statis autentik tentang sejarah Bogor tempo dulu. Mulai dari awal kedatangan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) melalui pelabuhan Banten-Batavia (Jakarta) -Buitenzorg (Bogor) berikut dengan foto-fotonya.“Plt. Wali Kota Bogor juga sempat bertemu dengan Kurt Belder yakni Direktur Perpustakaan Leiden,” ujarnya, Jumat (20/04/2018).

Tak hanya ke perpustakaan Leiden, lanjut Maya, tim juga menelusuri arsip dari orang Indonesia yang mengoleksi sumber-sumber arsip statis Buitenzorg. Orang Indonesia tersebut kebetulan seorang wanita bernama Neneng yang tinggalnya di Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Tim juga berkonsultasi dengan pakar sejarah kolonial Indonesia, yakni Mrs. Marije Plomp.  “Selain pakar sejarah kolonial Indonesia, Marije turut membantu menelusuri sejarah spesial koleksi,” terangnya.

Ia menjelaskan, hasil dari penelusuran sejarah di Leiden yang terdapat di arsip statis autentik dan beberapa buku sejarah Buitenzorg ini akan disusun kembali menjadi pengetahuan baru. Sehingga akan sangat berguna bagi para pemangku kebijakan di Pemkot Bogor untuk keperluan pembangunan di Kota Bogor menjadi lebih preferable (lebih baik).

“Harapan kami kedepan para pemangku kebijakan dapat menyertakan pengetahuan sejarah yang terdapat dalam arsip-arsip statis untuk memajukan Kota Bogor,” ujarnya. (fla-SZ)