Beranda >

Berita > Peran Ulama Dibutuhkan Dalam Merawat Kerukunan Umat


09 Juli 2018

Peran Ulama Dibutuhkan Dalam Merawat Kerukunan Umat

Pilkada 2018 baru saja berakhir dengan damai dan kondusif. Kini, masyarakat dihadapkan dengan pesta demokrasi yang lebih besar lagi, yakni Pemilihan Legistaif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Meski masih satu tahun lagi, namun atmosfernya sudah mulai terasa dari sekarang. Perbedaan pilihan dikhawatirkan akan berdampak terhadap kerukunan umat. Oleh karenanya peran ulama sangat dibutuhkan dalam situasi seperti itu.

Bertempat di Masjid Raya Kota Bogor, Bogor Timur, Senin (09/07/2018), Al-Amin Center bekerjasama dengan Aliansi Masjid Mushalla Indonesia dan Aliansi Asatidz Muda Indonesia menggelar Halal bi Halal dan Istighosah untuk menjaga NKRI agar tetap damai dan aman dalam menyongsong pelaksanaan Pemilu.

Dalam kegiatan bertajuk ‘Demi Indonesia yang Damai’ itu tampak dihadiri para ulama salah satunya Habib Novel Bin Kamal Alaydrus, Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf. Mohammad Hasan, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dan sejumlah tokoh agama serta masyarakat lainnya.

Ketua Pelaksana KH. Abdullah Nawawi berharap seluruh ulama, tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama mampu memberi pencerahan pada masyarakat. Hal itu diungkapkannya agar pelaksanaan pilkada berjalan dengan damai.

“Kita sebagai tokoh masyarakat, agama dan pemimpin harus bisa menenangkan umat. Disaat tahun politik kita harus menjadikan umat tetap rukun dan damai, jangan sampai umat terpecah belah dan terprovokasi,” ungkap Nawawi.

Pihaknya juga mengajak kepada seluruh tokoh untuk senantiasa mendukung pemerintah dalam menjalankan tugasnya untuk kesejahteraan warga. “Kemudian mendoakan para pemimpin agar selalu amanah dibimbing taufik dan hidayah Allah. Mari kita jaga kerukunan antara pemerintah dengan ulama dan sebaliknya. Pemerintah, ulama dan masyarakat harus menjadi sebuah kesatuan di dalam membangun bangsa dan negara. Tujuan iblis hanya satu, yaitu menimbulkan permusuhan dan kebencian. Kita jangan sampai menjadi antek-antek iblis,” tandasnya.

Selain itu, tujuan dari silaturahmi tersebut untuk mengajak kepada seluruh tokoh masyarakat dan agama agar menjadikan masjid sebagai fungsi yang sebenarnya.

Menurutnya, masjid harus difungsikan untuk menata manusia beradab melahirkan peradaban yang berkeadaban. Tidak dijadikan “dagangan” untuk hal apapun, termasuk politik. “Masjid adalah sebagai sarana untuk menata masyarakat agar beradab dan melahirkan peradaban yang beradab,” jelas dia. (Tria/Pri)