Beranda >

Berita > Partisipasi KB di Jabar Capai 68 Persen


12 Juli 2018

Partisipasi KB di Jabar Capai 68 Persen

Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat terus mendorong program Keluarga Berencana (KB) sebagai fokus utama dalam kependudukan mengingat laju pertumbuhan penduduk di Jabar yang cukup tinggi.

Sejumlah tren postif pun terus dicapai BKKBN Jawa Barat, mulai dari meningkatnya partisipasi dalam program KB hingga mampu menekan tingkat ferrilitas atau angka kelahiran.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Sukaryo Teguh Santoso mengungkapkan, partisipasi peserta KB di Jabar saat ini sudah mencapai 68 persen.

“Fokus kami meningkatkan partisipasi KB di kategori usia muda. Secara keseluruhan, sampai saat ini partisipasi program KB di Jabar sudah mencapai 68 persen. Angka ini sudah bagus, tapi kami akan terus kami tingkatkan lagi,” ungkap Sukaryo di sela Rapat Koordinasi TNI KB Kesehatan terpadu tingkat Kota Bogor di Aula Makodim 0606/Kota Bogor, Kamis (12/7/2018).

Untuk tingkat fertilasi, lanjut Sukaryo, saat ini berada diangka 2,28 persen. Angka tersebut menurun setelah 8 tahun stagnan di angka 2,6 persen.

“Cakupan ini sudah relatif bagus dengan usia kawin rata-rata sudah 20 tahun. Penurunan fertilitas disebabkan oleh 3 faktor, salah satunya adalah pola kawin. Sejak tahun 2002 angka pernikahan di bawah umur berada di 17,8 tahun, di tahun ini menjadi 20 tahun. Itu sedikitnya masyarakat sudah ada teredukasi mengenai dampak dari pernikahan dibawah umur,” bebernya.

Sementara untuk Kota Bogor dia menjelaskan, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2016 partisipasi KB sudah mencapai 65,6 persen dan angka kelahiran total (TFR) 12,13 persen.

“Angka ini sudah jauh lebih bagus dari tahun sebelumnya. Mendekati angka ideal. Tetapi hal itu belum selesai karena BKKBN ingin menjadikan paling tidak keluarga-keluarga itu merasakan tidak hanya kecil tetapi juga berkualitas yaitu kesejahteraannya. Disitulah keluarga kecil bahagia menjadi sebuah norma,” jelasnya.

Teguh menambahkan, arah BKKBN ke depan secara demografis mempertahankan pesan ber-KB sambil terus berupaya agar keluarga Indonesia menjadi lebih bahagia dan sejahtera. “Tujuan program KB tidak hanya aspek demografis tetapi juga aspek filosofi yaitu keluarga yang kecil namun bahagia.Inilah pekerjaan rumah bersama di Jawa Barat,” pungkasnya. (Tria/Hari/Ica/Garizah/Pri).