Beranda >

Berita > Pj Wali Kota Bogor Tekankan Sinkronisasi Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah


06 Mei 2024

Pj Wali Kota Bogor Tekankan Sinkronisasi Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah

Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI menggelar Musrenbang Nasional (Musrenbangnas) 2024 dengan tema 'Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan' di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024).

Musrenbang Nasional yang dibuka Presiden RI, Joko Widodo ini dihadiri ratusan kepala daerah se-Indonesia, tak terkecuali Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari.

Hery Antasari mengatakan, hal yang paling utama yakni melakukan sinkronisasi perencanaan jangka panjang dan jangka menengah sebagai bekal menyamakan irama menjelang Pilkada. Pasalnya, ini juga bagian dari komitmen Pj Wali Kota dalam mengawal pelaksanaan Pilkada, perencanaan pembangunan dan memastikan semuanya terakomodir.

"Pak presiden juga menitipkan mengenai sinergi dan harmonisasi perencanaan, baik pusat, provinsi, dan daerah," ujar Hery.

Hery menuturkan, sejauh ini Kota Bogor secara substantif dan teknokratis sudah melaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Namun memang masih ada beberapa hal yang perlu disinkronkan berkaitan dengan aspek politik, administrasi dan lainnya.

"Harapannya Kota Bogor kondusif, perencanaannya lancar dan sesuai dengan timeline yang ada, sehingga pembangunan selama masa transisi berjalan dengan baik," tegas dia.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Bogor Rudy Mashudi mengatakan, sesuai arahan presiden dalam acara Musrenbangnas, yakni negara Indonesia menunjukkan tren positif pasca Covid dari sisi angka-angka pembangunan. Ia pun ingin perencanaan pembangunan memiliki keterkaitan antara pusat dan daerah sehingga pembangunan dapat selesai dari hulu hingga hilir.

"Misalnya pemerintah pusat membangun bendungan, maka Pemerintah Provinsi membangun irigasi sekunder dan Kabupaten/kota membangun irigasi tersier sampai ke sawah-sawah. Hal ini agar rencana dapat diimplementasikan dan memiliki dampak buat warga. Bukan sebaliknya, pusat sudah bangun bendungan, tetapi daerah tidak bangun saluran irigasinya, jadi tidak nyambung," katanya. (Prokompim)