Beranda >

Berita > Ketika Warga dan Pejabat Larut dalam Pesta Rakyat


17 Agustus 2018

Ketika Warga dan Pejabat Larut dalam Pesta Rakyat

Usai Ibadah Solat Jumat, ratusan warga Kampung Warna Warni yang terletak di RT 04 / RW 09, Katulampa, Bogor Timur, berbondong-bondong memadati lokasi lapangan dekat wisata ‘ngalun’, Jumat (17/8/2018).

Mereka tampak begitu antusias menyambut ‘Pesta Rakyat’ yang gelar Pemerintah Kota Bogor. Dalam acara tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat, mulai dari Walikota Bogor Bima Arya, Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, Sekda Ade Sarip Hidayat, para kepala dinas, camat dan lurah.

Bima Arya dan sang istri Yane Ardian yang datang mengendarai mobil klasik pabrikan tahun 1937 menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk mengabadikan momen itu. Para tamu undangan kemudian disambut oleh grup marawis warga setempat

Dalam sambutan di panggung yang terletak di atas sungai Kalibaru, Bima Arya menyatakan rasa bangganya bisa merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-73 bersama warga Katulampa.

“Saya bangga ada di sini karena ini adalah kelurahan terbaik se-Indonesia. Kampung yang penuh dengan warna. Di hari kemerdekaan ini Insya Allah Walikota, Wakil, Sekda, camat, lurah dan semuanya yang merayakan di sini untuk mengucapkan terimakasih kepada warga Katulampa yang luar biasa karena banyak prestasinya,” ungkap Bima.

Apa yang dilakukan warganya, mulai dari orangtua hingga kawula muda mampu membuat Bima Arya bangga sebagai warga Kota Bogor. Bima juga berharap dalam momentum Hari Kemerdekaan ini, warga Bogor bisa merdeka dari segala bentuk permasalahan.

“Mudah-mudahan di hari kemerdekaan ini kita semua dikuatkan agar Bogor merdeka dari kemiskinan, merdeka dari pengangguran, merdeka dari kebodohan, merdeka dari tawuran, merdeka dari narkoba, merdeka dari perceraian, merdeka dari segala bentuk korupsi. Merdeka semerdeka-merdekanya, sehingga semuanya maslahat dan bahagia tinggal di Kota Bogor tercinta,” jelas Bima.

“Terimakasih atas semuanya, semoga di usia Indonesia yang ke-73 dan usia Bogor yang ke-536, Kota Bogor lebih baik, lebih maju, lebih guyub, lebih bersih, sejahtera kita semua,” tambahnya.

Tajudin (43), warga setempat mengaku senang kampungnya bisa dikunjungi para pejabat Pemkot Bogor untuk ikut lomba bersama warga. Hal tersebut merupakan bagian dari silaturahmi yang efektif karena tidak ada jarak antara pejabat dan warga.

“Pejabat berbaur sama warga. Warga bisa ‘pukul’ walikota di lomba pukul bantal. Pokoknya cair suasananya. Kita sebagai warga merasa terhibur dan merasa ada perhatian lebih dari pemerintah. Kami juga berterima kasih sudah menjadikan kampung kami seperti ini,” ungkap Tajudin.

Kegembiraan juga dirasakan oleh Otih. Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini mengaku senang bisa ikut berlomba melawan Ibu Walikota yang juga Ketua TP-PKK Kota Bogor Yane Ardian.

“Senang ya. Mau kotor-kotoran bareng, basah-basahan. Dan lebih senang lagi tadi kami menang pas lomba tarik tambang lawan bu Wali,” lata Otih, lalu tersenyum.

Menambah kemeriahan Pesta Rakyat, berbagai lomba juga digelar. Selai tarik tambang dan balap karung melawan para pejabat, tampak lomba ‘Ngubek Lauk’ atau menangkap 300 kg ikan yang sengaja di lepas di sungai, ngalun atau menelusuri sungai menggunakan ban bekas, juga panjat pinang dan doorprize menarik yang hadiahnya dipersembahkan oleh Bank Pasar dan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. (rabas/ulfa/indra/hari/adt/pri)