Beranda >

Berita > Jadi Wilayah Rawan Bencana, Kota Bogor Segera Bentuk Unit SAR


27 Maret 2024

Jadi Wilayah Rawan Bencana, Kota Bogor Segera Bentuk Unit SAR

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menerima audiensi dari Deputi Sarana dan Prasarana Basarnas di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Rabu (27/3/2024).

Audiensi ini terkait rencana pembentukan unit siaga SAR di Kota Bogor. Pembentukan unit siaga SAR di Kota Bogor ini tidak lepas dari status Kota Bogor yang masuk ke dalam wilayah rawan bencana.

Deputi Sarpras dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Marsekal muda TNI Fachrizet mengatakan, saat ini Basarnas sudah mempunyai 77 unit SAR di seluruh Indonesia dengan jumlah kantor SAR berjumlah 44. Unit SAR Kota Bogor akan menjadi unit SAR ke-78 yang akan mengcover wilayah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

"Unit SAR Kota Bogor ini nantinya berada di bawah SAR Jakarta, karena personil yang ditempatkan di Unit SAR Kota Bogor merupakan personil dari Kantor SAR Jakarta," ujar dia.

Fachrizet berharap Unit SAR Kota Bogor ini bisa segera direalisasikan agar bisa membantu proses pencarian orang, penyelamatan nyawa orang, baik pada kecelakan pesawat, kapal, tanggap darurat bencana, daerah wisata, kasus terjepit, warga hanyut dan semua hal yang menyangkut jiwa manusia. SAR tidak bekerja sendiri pihaknya juga akan bergabung dengan Tagana, BPBD, Damkar dan lainnya.

"Jadi Pemkot Bogor memberikan pinjam pakai bangunan untuk unit SAR Bogor. Ada lahan di Kayumanis bekas puskesmas yang bisa dimanfaatkan unit SAR Kota Bogor. Nanti akan dibicarakan lebih lanjut dengan BKAD Kota Bogor agar secepatnya terealisasi," tegas dia.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyambut baik keinginan dari Basarnas untuk membuat unit kerja di Kota Bogor dibawah koordinasi SAR Jakarta, mengingat Kota Bogor merupakan salah satu kota rawan bencana. Setiap tahun ada lebih dari 1.000 bencana yang terjadi.

"Kami selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan tim penanggulangan dan penanganan bencana di Indonesia. Kita punya Damkar, BPBD dan sekarang akan ada Unit SAR yang ikut terlibat. Jadi akan kami fasilitasi dengan pinjam pakai aset yang mudah-mudahan bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya.