Beranda >

Berita > Pemajuan Jam Masuk Sekolah Tak Terkait Kegiatan Jokowi


25 Februari 2015

Pemajuan Jam Masuk Sekolah Tak Terkait Kegiatan Jokowi

Perubahan jam masuk sekolah di Kota Bogor tidak terkait sama sekali dengan aktivitas Presiden, Joko Widodo di Kota Bogor belakangan ini. Edgar Suratman, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor menegaskan hal itu menanggapi pemberitaan koran yang mengaitkan pemajuan jam masuk sekolah dengan aktivitas Presiden. Hal tersebut disampaikan Edgar pada acara Bogor Education Fair di Puri Begawan, Rabu (25/2).

 “Ada 13 SMA dan SMK Negeri di Kota Bogor yang sejak awal Januari sudah menerapkan masuk lebih awal yaitu jam 06.30,” katanya. Sedangkan kesibukan Presiden di Kota Bogor baru dimulai sekitar pertegahan Februari 2015.

Edgar menjelaskan, pemajuan jam masuk sekolah sifatnya hanya imbauan dan tidak ada paksaan. “Bagi sekolah yang  sudah siap dan bisa melaksanakan ya silakan, tetapi bagi yang belum siap ya tidak apa-apa,” katanya. Menurutnya, jam masuk sekolah lebih pagi sudah lama diwacanakan seiring dengan wacana menjadikan masuk sekolah 5 hari karena ada penambahan waktu belajar satu sampai satu setengah jam setiap harinya.  

Perubahan itu dilandasi dengan pemikiran untuk membiasakan para pelajar bangun lebih pagi. “Bagi yang Muslim kan mereka memang harus dibiasakan bangun subuh untuk segera melaksanakan shalat Subuh. Ini kebiasaan yang harus ditanamkan dan ditumbuhkan di semua anak-anak sekolah agar nantinya lebih disiplin tiap hari tepat waktu masuk sekolah,” lanjut Edgar.

Sedangkan ide untuk meliburkan para pelajar hari Sabtu, didasari pemikiran agar anak-anak mempunyai kesempatan berlibur bersama orangtua dan mereka bisa lebih segar pada saat mengawali kegiatan belajar di hari Senin. Sejak Januari banyak  sekolah negeri yang meliburkan siswanya ada hari Sabtu, sama seperti yang sudah lama diterapkan di beberapa sekolah swasta.

Perubahan pada kedua kebisaan ini diharapkan bisa berimbas positif pada aspek lain. Terutama untuk membantu mengurangi kemacetan lalu lintas pada jam sibuk di pagi hari atau kepadatan lalu lintas di hari Sabtu. Namun yang lebih penting adalah membangun sikap perilaku anak-anak agar mereka bisa segera beraktivitas di pagi hari, ketika fisik mereka masih segar.( Tim Humas)