Beranda >

Berita > Cegah Stunting, Ribuan Warga Makan Telur dan Ayam


04 Agustus 2019

Cegah Stunting, Ribuan Warga Makan Telur dan Ayam

Sebanyak 3.000 paket ayam dan telur dibagikan secara gratis bagi warga Bogor yang datang ke Taman Sempur, Minggu (04/08/2019) pagi. Dalam waktu 60 menit, ribuan paket dari kegiatan Festival Ayam dan Telur 2019 ludes tanpa tersisa lantaran antusiasme masyarakat yang cukup tinggi untuk bisa makan telur dan ayam.

"3.000 paket yang kami sediakan, sudah mulai dibagikan pukul 05.30 WIB hingga 06.30 itu langsung habis," ujar Kepala Dinas Pertanian (Distani) Kota Bogor, Irwan Riyanto.

Irwan menyatakan, kegiatan yang terselenggara atas kerja sama Bidang Peternakan Distani Kota Bogor dengan Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) itu bertujuan untuk meningkatkan minat konsumsi masyarakat Kota Bogor terhadap ayam dan telur.

Pasalnya dengan mengkonsumsi ayam dan telur dengan jumlah yang cukup, dapat mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Bogor menjadi lebih sehat dan cerdas. Mengingat sampai saat ini jumlah konsumsi ayam dan telur masih tergolong rendah.

"Secara nasional jumlah konsumsi ayam dan telur hanya 125 butir perkapita pertahun dan ayam 12,5 kg perkapita pertahun dan angka ini masih kalah dengan Malaysia yang mencapai tekor 340 butir perkapita pertahun dan ayam 40 kg perkapita pertahun," terangnya.

Selain pembagian paket ayam dan telur secara gratis, lanjut Irwan, kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di Kota Bogor ini juga sekaligus upaya mengedukasi masyarakat tentang pengolahan ayam dan telur secara baik.

Edukasi ini agar masyarakat tidak pernah bosan mengkonsumsi telur dan ayam karena banyak menu yang bisa disajikan dari kedua bahan dasar tersebut.

"Disini juga ada juga bazar produk peternakan binaan Distani dan ada demo cara memilih daging ayam yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH)," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, masih banyak masyarakat, terutama di Kota Bogor yang belum memahami jika ayam dan telur itu penting dikonsumsi. Masyarakat pun bukan tidak mampu membeli telur dan ayam melainkan karena belum mengetahui kandungan gizinya.

"Tantangan kita disitu, karena telur dan ayam tidak terlalu mahal, tapi kandungan proteinnya luar biasa. Jangan sampai warga Kota Bogor kurang gizi karena lebih mementingkan uangnya dipakai beli pulsa atau rokok," tegasnya.

Dengan kegiatan tersebut, Bima pun berharap masyarakat mengetahui pentingnya konsumsi ayam dan telur. Terutama orang tua yang menyediakan makanan bagi anak-anaknya setiap hari.

"Anak-anak itu masa depan kita, tumpuan harapan kita. Mudah-mudahan masyarakat menjadi tahu pentingnya ayam dan telur, dan menjadi generasi muda yang paham gizi dan siap menjemput masa depannya," katanya. (Humpro :fla/hari/wanda-SZ)