Beranda >

Berita > Wali Kota Bogor ‘Digeruduk’ Wartawan Junior di Meja Kerjanya


11 Oktober 2019

Wali Kota Bogor ‘Digeruduk’ Wartawan Junior di Meja Kerjanya

Delapan Wartawan Junior (Warior) dari Majalah Cahaya Inspirasi Anak (CIA) mewawancarai Wali Kota Bogor Bima Arya di ruang kerjanya, Gedung Balai Kota Bogor, Jalan Ir. Juanda, Jumat (11/10/2019). Berbagai pertanyaan dilontarkan delapan siswa dari empat sekolah berbeda ke orang nomor satu di kota hujan itu. Dan dengan ramah Bima Arya menjawab semua pertanyaan para Warior, mulai dari pertanyaan serius hingga tebak-tebakan yang mengocok perut. 

"Saya senang anak-anak bisa mengembangkan literasi melalui Warior. Karena memang anak-anak itu seharusnya dikenalkan dan diberikan buku inspiratif, buku bagus seperti jaman dulu jangan sampe malah kecanduan gadget," ujar Bima Arya.

Pimpinan Redaksi Majalah CIA Stefanie Agustin mengatakan, Warior baru dimulai pada 2018 lalu pada awal tahun pelajaran sekolah. Ada 30 sekolah dengan lebih dari 300 Warior yang bergabung. Diantaranya ada 4 sekolah dari Kota Bogor yang delapan anak diantaranya menjadi perwakilan bertemu dengan Wali Kota Bogor. "Kami memang membatasi kuota, karena kami ingin pelatihan yang diberikan efektif," ujarnya.

Meski Warior baru terbentuk setahun, pelatihan jurnalistik bagi anak-anak SD sudah dilakukan sejak 2014 silam. Dan kemudian membentuk wadah Warior di sekolah yang berminat menjalin kerjasama. Mengingat kegiatan Warior ini hanya dipungut biaya administrasi saja Rp 300 ribu di awal pendaftaran dan selebihnya setiap pelatihan, gratis.

"Kegiatan tidak berbayar karena tujuan kita tidak untuk income tapi untuk melatih anak-anak yang siapa tau dari Warior bisa lahir jurnalistik masa depan," imbuhnya.

Ia menambahkan, anak-anak di Warior akan diajarkan dari tahap paling dasar yakni membuat tulisan sederhana untuk media sosial dan akan terus naik ke tingkat berikutnya. Tak hanya itu, mereka pun bisa meliput kegiatan sekolahnya yang nanti bisa dimuat di CIA.

"Jadi kita men-drive mereka aktif menulis, membaca dan mendorong sekolah membuat media internal sekolah berupa newsletter yang menjadi wadah tulisan mereka," pungkasnya (Humpro :fla/adit/Ismet/magang/pri)