Beranda >

Berita > Wakil Walikota Bogor Kunjungi TPA Rawa Kucing


28 Juni 2014

Wakil Walikota Bogor Kunjungi TPA Rawa Kucing

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Biasanya material sampah dikelola untuk mengurangi dampak buruknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau keindahan, selain juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.
Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat pada, cair dan gas, atau radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.

Saat ini Pemerintah Kota Bogor sedang pada tahap pembelajaran untuk memilah dan memilih metode mana yang paling sesuai untuk diterapkan di wilayah Kota Bogor. Kesesuaian metode ini bergantung pada lingkungan, sarana transportasi pengangkutan sampah, dan karakteristik sampah itu sendiri.
Terkait upaya ini pula Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman, bersama jajaran DKP melakukan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing di Kota Tangerang pada Kamis (26/6/2014).

TPA ini adalah pilot project pengelolaan sampah dengan teknologi Clean Green Conversion (CGC). Kunjungan ini sendiri merupakan tidak lanjut atas audiensi CGC Sapu Jagad ke Kota Bogor beberapa waktu lalu.
Teknologi CGC adalah metode pengelolaan sampah yang terdiri dari tiga elemen. Pertama (clean), mampu mereduksi sampah dengan kapasitas 30 sd 100 ton per hari dengan suhu pembakaran mencapai 800 derajat celcius. Kedua (green), tidak menimbukan polusi asap, suara dan bau dalam proses pembakaran serta ramah lingkungan. Ketiga (conversion), dengan penambahan alat konversi, dapat mendaur ulang sampah menjadi energi terbarukan berupa listrik 100 kwh sd 1 mwh untuk setiap instalasi yang terpasang.

“Keunggulan yang dimiliki CGC diantaranya mampu meludeskan sampah tanpa emisi gas berbahaya, tidak memerlukan bahan bakar, tidak perlu proses pemilahan, tidak memerlukan lahan yang luas untuk instalasi, dan dengan teknologi konversi khusus dapat menjadi energi terbarukan,” jelas Deny Setiawan, dari Elang Asia Jaya yang mengembangkan teknologi CGC Sapu Jagad. Bahkan, menurut Deny, residu sebesar 2% dari total sampah yang diolah dapat dimanfaatkan menjadi con block.

 

rawakucing12

Kepala DKP Kota Bogor, Daud Nedo Darenoh, mengatakan CGC merupakan teknologi baru dalam pengelolaan sampah dan masih dalam tahap uji coba.

“Akan dipelajari lebih lanjut, semoga dapat dipakai di Kota Bogor, sehingga Kota Bogor tidak lagi terlalu tergantung pada TPA Galuga dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.
Usmar sendiri dalam kesempatan tersebut mengatakan akan mengkaji lebih dalam untuk penerapan metode CGC. “Sistem CGC menawarkan sampah hari ini akan habis hari ini juga, selain itu lahan yang diperlukan untuk instalasi tidak luas tapi memiliki kapasitas pengelolaan sampah yang besar,” ungkapnya.

Usmar mengatakan dengan tinjauan langsung ke lokasi dapat dilihat kendala apa saja yang ditemui dalam metode ini. “Hal ini perlu sehingga ada antisipasi jika akan diterapkan di Kota Bogor,” ujarnya. (sisco sirait.)


editor : dicky)