27 Juni 2014
Pemkot Bogor Bantu Warga Peroleh Sertifikat
Selama ini penerbitan sertifikat tanah dirasakan cukup sulit oleh banyak pihak, terutama warga berpenghasilan rendah. Menyikapi hal tersebut, Pemkot Bogor bekerjasama dengan Badan Pertanahan Nasional dan Bank BJB melakukan penerbitan sertifikat tanah sebanyak 150 bidang kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kota Bogor.
Jumlah ini dari target sebanyak 3000 bidang untuk tahun 2014, meliputi 67 kelurahan se Kota Bogor, dengan biaya penerbitan diperoleh dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BJB cabang Kota Bogor dan PT Gapura Prima.
Penyerahan secara simbolik bertempat di Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Rabu (25/6/2014) dihadiri oleh Walikota Bogor, Bima Arya, beserta Kepala Badan Pertanahan Kota Bogor, Sumanto, dan Pimpinan Wilayah II Bank BJB, Fahmi.
Sumanto dalam sambutannya mengatakan program ini bertujuan mendorong program pengentasan kemiskinan di Kota Bogor, penguatan hak atas tanah bagi MBR, dan percepatan pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah dalam rangka tertib hukum, tertib administrasi, tertib lingkungan. “Sampai saat ini sudah terkumpul sebanyak 1025 bidang berkas yuridis.
Dari jumlah tersebut yang sudah dilakukan pengukuran sebanyak 606 bidang, dan yang sudah terbit sertifikat ada 150 bidang,” jelas Sumanto. Sementara itu Pimpinan Wilayah II Bank BJB, Fahmi, mengatakan program ini merupakan bentuk tanggungjawab sosial yang diberikan BJB kepada masyarakat.
“Untuk BJB sendiri, pensertifikatan tanah milik warga sangat membantu dari segi aspek legalitas BJB untuk memberi bantuan modal kepada masyarakat melalui Kredit Cinta Rakyat (KCR). Salah satu produk BJB ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan kualitas ekonominya,” ungkap Fahmi.
Walikota Bogor, Bima Arya, mengatakan terobosan ini unik karena masyarakat dalam waktu bersamaan akan mendapat dua hal sekaligus (2 in 1), yaitu sertifikat tanah dan bantuan modal melalui KCR.
“Untuk kedepannya mungkin bisa three in one, bantuan RTLH, penerbitan sertifikat tanah dan bantuan modal usaha melalui KCR,” ungkap Bima. Bahkan Bima menyampaikan harapannya agar bantuan bisa ditambah pelatihan yang disesuaikan dengan bidang usaha yang dilakukan masyarakat. Sekaligus penyediaan pasar.
“Intinya Pemkot Bogor harus memberi kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam berusaha untuk meningkatkan perekonomiannya sehingga jumlah warga miskin akan semakin berkurang,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan SP2D untuk bantuan sosial (bansos) RTLH kepada 44 pokmas di Kecamatan Bogor Selatan. Bima berpesan agar bantuan RTLH ini dapat tepat sasaran.
“Pokmas harus membantu mengawasi pemakaiannya agar sesuai dengan proposal yang dibuat,” ujarnya. Bima menambahkan, bila ada sinergi antara Pemerintah Kota Bogor bersama semua stakeholder yang ada dan masyarakat, dirinya yakin angka kemiskinan di Kota Bogor akan terus berkurang.
“Masyarakat akan benar-benar merasakan pembangunan yang sedang dijalankan,” tutup Bima. (sisco sirait)
. editor: dicky)
- Berita Terkini
- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) meninjau proses ren
- Dalam rangka menyemarakkan Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan kembali menggelar Balkot Ramadhan Fest 2024 yang dipusatkan di Balai Kota Bogo
- Wali Kota Bogor, Bima Arya membuka Muscam Serentak DPD KNPI Kota Bogor. Ia membagikan pengalamannya memimpin selama 10 tahun menjadi Wali Kota Bogor.
- Tepat 17 Ramadan 1445 Hijriah, Masjid Agung Al Isra Kota Bogor diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya yang juga dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag),
- Wali Kota Bogor, Bima Arya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor mengikuti kegiatan buka bersama anak yatim dan difabel di