Pemerintah Daerah Kota Bogor

PT. Taspen Cabang Bogor siap untuk melaksanakan pembayaran Jaminan Keselamatan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian. Selama ini pelayanan PT.Taspen antara lain Tabungan Hari Tua (THT) dan pensiun. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor PT. Taspen Cabang Bogor Tuti Nurbaiti yang ditemui usai beraudiensi dengan Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman di Balaikota,Senin (4/5).

Jaminan kematian merupakan asuransi kematian bagi pegawai yang masih aktif. Jaminan diberikan apabila yang bersangkutan meninggal, atau isteri maupun suami serta anak maksimal 3. “Asuransi ini tanpa iuran, dan peserta juga memperoleh uang duka,” papar Tuti. Jaminan tersebut juga tersedia bagi para pensiunan PNS, janda dan anak yatim pensiunan serta bagi orangtua apabila peserta belum menikah.

Sedangkan program Tabungan Hari Tua (THT) pesertanya PNS atau pejabat negara seperti Walikota dan Wakilnya. “Kalau pensiun lebih luas lagi pesertanya, PNS, Pejabat Negara, TNI Polri, Veteran,dan PKRI,” lanjut Tuti. Di samping itu, mulai bulan Juni Taspen dipercaya untuk mengelola pembayaran Bapetarum.

“Jadi PNS tidak perlu mengurus ke beberapa instansi dan cukup di kantor Taspen,” kata Tuti, karena seluruh jenis kesejahteraan PNS seperti Tabungan Hari Tua, Jaminan Pensiun, Jaminan Asiransi Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian semuanya dicover PT. Taspen.

Pengurusan semua jaminan tersebut cukup mudah, karena sekarang sudah ada klaim otomatis. Setiap tahun PT. Taspen akan mengeluarkan daftar nama PNS yang akan pensiun pada tahun berikutnya. Bekerjasama dengan BPKP mereka akan mengurus SK pensiun dan pada saat yang sama akan dilampirkan Formulir Permohonan Pembayaran.

“Pemohon hanya tinggal mengisi nomor rekening dan NPWP serta tanda tangan. Setelah itu kami proses di akhir bulan dengan memberikan surat pemberitahuan bahwa kami telah transfer uang THT dan pensiun,” papar Tuti. Selain pelayanan klaim otomatis, PT. Taspen juga menyediakan pelayanan melalui Mobil Taspen dan service point. Saat ini peserta aktif Taspen di seluruh Indonesia berjumlah 4,3 juta. Khusus wilayah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur jumlahnya mencapai 85.000. (Tria/Lani)