Beranda >

Berita > Hari ke-18, Bima Buka Puasa Bersama Jajaran Satpol PP


17 Juli 2014

Hari ke-18, Bima Buka Puasa Bersama Jajaran Satpol PP

Dihari ke 18 bulan ramadhan, Walikota Bogor menyempatkan diri berbuka puasa bersama Satpol PP. Tepat pukul 5 sore acara dimulai. Bertempat di mako jalan Pajajaran, acara dihadiri kepala Satpol PP dan jajarannya. Sedangkan yang membawakan kultum Ade Sarmili, Ketua DMI yang juga menjabat Direktur PPIB Kota Bogor.

Ini kali kedua Bima Arya menyambangi mako Satpol PP. Dalam dialog yang berlangsung hangat dan santai, Kepala Satpol PP, Eko Prabowo menyampaikan rasa terimakasihnya atas kehadiran Walikota ditengah jadwalnya yang padat mau menyempatkan diri datang untuk berbuka puasa bersama Satpol PP.

 

Eko juga menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi Satpol PP. Sarana dan prasarana yang dirasa masih kurang untuk mendukung operasional para anggota dilapangan. Juga rencana pindahnya mako ke daerah Kayumanis.

“Mayoritas anggota keberatan, karena lokasinya yang kurang strategis dan jauh,” jelas Eko.

Dalam kesempatan itu Eko juga menyampaikan masih kurangnya personil yang ada saat ini. Dan yang terakhir bagaimana meningkatkan kesejahteraan para anggota.

Dalam sambutannya, Bima mengapresiasi semua permasalahan yang ada di Satpol PP. Bima mengatakan sebagai ujung tombak Pemkot Bogor dalam mensosialisasikan program pembangunan yang dilaksanakan, harus ada perhatian lebih untuk Satpol PP .

“Apalagi waktu dan beban kerja para anggota dilapangan lebih banyak daripada teman teman di SKPD lain,” kata Bima.

Untuk rencana kepindahan mako, Bima langsung menanyakan kepada semua yang hadir. Dan mayoritas ingin tetap di mako yang ada saat ini, tapi ada renovasi. Sedangkan untuk kesejahteraan anggota dan kurangnya personil, akan dibicarakan lagi lebih lanjut dengan BPKAD dan BKPP.

“Terimakasih untuk masukannya. Satpol PP harus terus meningkatkan profesionalitasnya, memiliki kebanggaan sebagai korps penegak perda, dan pelayanannya pada masyarakat,” pesan Bima.

Dalam kultum menjelang bedug maghrib, Ade Sarmili mengatakan adalah suatu kerugian besar bagi seorang muslim apabila dibulan yang penuh berkah ini, bulan romadhon tidak ada perubahan dalam dirinya. “Kita harus mengalami perubahan mindset, perubahan tingkah laku, perubahan budi pekerti, perubahan sikap, ke arah yang lebih baik lagi,” tutup Ade. (sisco sirait/lani)

Editor : Dian Intannia