Pemerintah Daerah Kota Bogor

Keberadaan underpass di depan gedung IPB seberang tugu kujang sudah tahunan, tapi tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Menyikapi hal tersebut Walikota Bogor mencoba untuk memanfaatkannya kembali. Dengan menggandeng SKPD terkait, keberadaan underpass dibenahi, sehingga dapat kembali berfungsi seperti sedia kala.

Dalam kunjungannya Walikota yang didamping Wakil Walikota dan Kepala DKP dan jajarannya melihat kesiapan renovasi underpass (13/7) sebelum di relaunching keesokan harinya. Dalam penjelasannya Bima mengatakan dengan difungsikannya kembali underpass akan banyak keuntungan yang didapat. Penumpukan angkot disebrang Botani Square, nantinya akan diarahkan untuk mengambil penumpang di mulut underpass sebrang gedung IPB.

Para calon penumpang juga akan diarahkan untuk menyebrang menggunakan underpass di depan gedung IPB. Sehingga tidak terjadi penumpukan angkot persis di sebrang Botani Square. Selain itu akan mengurangi beban parkir bis bis pariwisata yang selama ini tersebar dibeberapa titik, nantinya akan dipusatkan di parkiran Damri, Botani Square, sehingga dikembalikan lagi fungsinya, jelas Bima.

Untuk pengelolaannya akan melibatkan beberapa skpd. Keamanan dan ketertiban menjadi tanggung jawab Satpol PP, nantinya akan dibentuk satuan unit khusus, dan akan dibangun pos keamanan. Sedangkan DKP memelihara taman dan kebersihan underpass dan sekitarnya.

Dan satu yang menarik, mungkin pertama di Indonesia lanjut Bima, akan ada galeri seni di dalam underpass. Pengelolaannya akan menjadi tanggung jawab Disbudpar, yang nantinya akan menggandeng komunitas komunitas seni yang ada di Kota Bogor.

Salah satu seniman Kota Bogor, Koko menyambut baik pengembalian fungsi awal underpass. Apalagi akan ada galeri seni yang bisa menjadi ruang bagi para seniman Kota Bogor untuk memamerkan karya seninya. Saya harap ada pengelolaan yang jelas kedepannya, harap Koko.

Dan seni yang dipamerkan pun akan bermacam bentuknya, bisa seni lukis, patung, instalasi, dan bahkan seni musik.

Sedangkan dari KPKB (Koalisi Pejalan Kaki Bogor), Irna Kusumawati, menyambut baik pengembalian fungsi underpass. Tapi saya tetap mengkritisi beberapa hal di underpass.

Terutama masalah keamanan, lanjut Irna. Sangat baik bila ada cermin cembung dipojok, sehingga pejalan kaki lainnya dapat terlihat jelas, dan menimbulkan rasa nyaman dan aman pejalan kaki terutama wanita. Belum adanya pegangan tangan bagi para orangtua dan kaum difabel, itu juga harus disediakan, lanjut Irna.

KPKB juga akan membantu Pemkot Bogor untuk mensosialisasikan underpass sebagai jalur pedestrian yang ada. Apalagi ditambah adanya galeri, sehingga bisa menjadi salah satu pedestrian yang unik. Semoga semua saling mendukung program ini, tutup Irna. (sisco sirait)