Beranda >

Berita > 150 Remaja Sekolah Ikuti Seminar Kesehatan Reproduksi dan HIV-AID


18 Juni 2014

150 Remaja Sekolah Ikuti Seminar Kesehatan Reproduksi dan HIV-AID

Guna pemberikan pemahaman bagi remaja tentang kesehatan reproduksi, perilaku berisiko dan pencegahan penularan penyakit Human Immunodeficiency Virus Infection / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV-AIDS), sebanyak 150 para remaja Sekolah SMP/SMA/SMK/MTs/MA se-Kota Bogor beserta guru pendampingnya, serta para penampil acara dari siswa sekolah se- Kota Bogor ikuti seminar remaja tentang kesehatan reproduksi dan HIV-AIDS.

Seminar yang berlangsung di Gedung B Pemuda Olahraga Jalan Pemuda Kota Bogor Rabu (18/6/2014) dibuka oleh Wakil Walikota Bogor Ir. Usmar Hariman,

turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Dra. Hj. Fetty Qondarsyah, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga Kota Bogor Ganjar Gunawan, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Drg. Dede Rukasa, M.Kes

Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, mengatakan kegiatan seminar ini, apa yang diharapkan dan dicapai dan dituju kegiatan seminar remaja tentang kesehatan reproduksi dan HIV-AIDS ini, betul-betul bisa dipahami secara mendalam, paripurna, dan dipahami secara menyeluruh akan berbagai persoalan terkait persoalan-persoalan sosial, kesehatan masyarakat, dan juga persoalan lainnya yang itu semua merupakan dampak dari dinamika pembangunan, arus informasi dan arus teknologi yang tidak bisa kita bendung lagi.

 

hiv-aid12

Menurut Usmar, jadi kalau dapat disimpulkan ada beberapa persoalan yang dirasakan oleh para remaja saat ini, oleh anak-anak kita, yang ujung-ujungnya salah satunya berdampak kepada persoalan timbulnay persoalan masalah AID dikalangan remaja.

Sesuatu ada masalah problema remaja bisa disimpulkan, bahwa kadang persoalan itu terjadi diantara remaja sendiri, komunikasi diantara remaja kadang menjadi problema kita yang menjadi begitu sulit dipecahkan diantara mereka.

Persoalan remaja yang sangat manusiawi, yang masih terjadi adalah, bahwa remaja kadang memilki problematika dibidang hubungan antar sesama antar lain jenis, maksudnya saya, bahwa persoalan-persoalan lanjutan dari persoalan cinta, jatuh cinta terhdap lawan jenis itu kadang menjadi problema tidak tersendiri di remaja.

Minimal ada 4 persoalan, problema kita yang dihadapi oleh remaja saat ini, persoalan hubungan sesama atau persoalan pertemanan, jatuh cinta, pendidikan atau akademi, dan persoalan orang tua dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, dengan adanya seminar remaja tentang kesehatan reproduksi dan HIV-AIDS. Yang bertemakan, bahwa dengan pemahaman tentang kesehatan reproduksi remaja mampu menghindari perilaku resiko terhadap HIV-AIDS.

 

hiv-aid14

 

Sementara itu ketua penyelenggara, Kabid. Pembinaan Kesehatan Keluarga pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Dr. Sri Pinantari Hanum, M. Kes.

Menyampaikan penderita penyakit HIV-AIDS di Kota Bogor saat ini sudah tercatat sebanyak 1814 kasus HIV dan AIDS sebanyak 949 penderita. Angka ini menunjukan sebgai jumlah angka penderita terbanyak ke-3 Kota/Kabupaten se- Jawa Barat.

Bertambahnya kasus ini terbanyak diderita oleh para kelompok resiko tinggi khususnya pengguna narkoba.

Namun kondisi ini berubah dan kecendrungan kasus baru yang ditemukan bersumber dari hubungan seksual atau perilaku sesksual berisiko, bahkan sudah banyk ditemukan penularan HIV ditingkat rumah tangga yang artinya penularan berlangsung akibat dari pasangan sebagai penderita, termasuk penularan dari ibu ke anak.

Disisi lain remaja pada masa pertumbuhannya mempunyai sikap keingintahuan yang besar khususnya tentang pergaulan dan interkasi dalam mencari jati diri membutuhkan bimbingan, informasi dan edukasi yang benar.

Pergaulan remaja saat ini banyak menunjukan hubungan yang permisif yang cendrung dapat beresiko jatuh kepada pergaulan bebas.

Sedangkan pemahaman masyarakat khususnya tentan HIV-AIDS, cara penularan dan pencegahannya masih sangat kurang. Tuturnya (Gus/Met)