Beranda >

Berita > Usmar: Normalisasi Danau Bogor Raya Terus Dikaji


24 November 2015

Usmar: Normalisasi Danau Bogor Raya Terus Dikaji

Menindak lanjuti masalah banjir yang terjadi di wilayah Kelurahan Cibuluh dan Cilueur Kecamatan Bogor Utara, Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman bersama Dinas Bina Marga, Dinas Pengawasan Bangunan dan Pemukiman (Wasbangkim) dan jajaran Lurah dari Tanah Baru, Cimahpar, Cibuluh dan Ciluar, menggelar rapat di Balaikota, pada Selasa (24/11).

Menurut Usmar, saat ini dinas terkait sudah mengambil beberapa langkah dan salah satunya dengan rencana membuat kolam retensi di wilayah Cibuluh dengan membebaskan lahan seluas 1 Hektar. “Namun, pembangunan fisiknya di tahun 2015 belum bisa dilaksanakan karena anggaran bantuan Provinsi sebesar 13 miliar jadwalnya di Bulan Agustus sehingga tidak bisa ditenderkan,” ucapnya.  

Sedangkan kendala di Ciluar, untuk kolam retensi seluas 1,5 Ha terkendala pembebasan karena pemilik tanah 4 bidang dengan masing-masing bidang seluas 1,4 Ha tidak bersepakat dengan hasil apresial. “Pembebasan tahun 2014 gagal dan kemungkinannya pada tahun ini juga gagal karena pemilik bertahan dengan di angka tersebut,” jelasnya.

danau Bogor raya 1

Penanggulangan bencana, lanjut Usmar, selain upaya tanggap darurat yang dilakukan, juga harus ada program di hulu. “Kita harus tahu mengapa air begitu deras masuk ke kali Ciluar dan tertahan akibat pertemuan dengan kali Cibuluh sehingga menyebabkan Back Water ke kawasan Tanah Baru, Kampung Kramat dan Kelurahan Cibuluh yang mengakibatkan terendamnya ribuan rumah,” jelas Usmar.

Setelah ditelusuri, kata Usmar, hulu kali Ciluar berada di Danau Bogor Raya yang berdasarkan pengukuran terakhir mempunyai luas 6,5 Ha. “Kedalaman danau ini 20 tahun yang lalu 7 meter. Di Danau Bogor Raya, sudah terjadi sedimentasi sekitar 60-70%, luas permukaan danau sudah menjadi daratan sehingga tidak bisa menampung air yang masuk dari sumber air Ciluar dan Citangkil dan mengakibatkan di hilir banjir,” ucapnya.

Usmar menyebut jika luasan 6,5 Ha ini di normalisasi, dalam kondisi normal danau bisa menampung air ratusan meter kubik dan menahannya sehingga air tidak langsung mengalir ke Kali Ciluarr. “Tetapi di dalam upaya penyerahan fasos fasum banyak persoalan karena selain situasi dan kondisi Danau Bogor Raya itu sendiri yang sekarang dikuasai aset negara juga ada persoalan-persoalan yang memang pemeliharaannya tidak dilakukan. Kita bersepakat hari ini PT. Sejahtera Eka Graha bersepakat untuk membuat jadwal pembahasan secara teknis minggu depan dengan hasil-hasil yang didapat dan pada pertengahan Desember kami bertemu lagi dengan solusi-solusi terbaik untuk menormalisasi Danau Bogor Raya agar kembali sesuai dengan fungsinya,” ujarnya. (Tria/lani)