Beranda >

Berita > Lomba Kebersihan Tingkat RT Kota Bogor


30 November 2015

Lomba Kebersihan Tingkat RT Kota Bogor

Untuk menumbuhkan dan membangun suatu budaya positif dalam mengelola, menjaga kebersihan dan membuang sampah yang benar, Walikota Bogor Bima Arya bersama beberapa Kepala Dinas terkait dan komunitas Bogor Bersahabat (BOBAT) menggelar rapat membahas konsep terkait penyelenggaran Lomba Kbersihan antar Rt se-Kota Bogor di Geding Agricon, Lt.3, Senin (30/11).

Dalam pembahasan konsep, Bima menginginkan adanya parameter-parameter terkait kebersihan lingkungan daerah masing-masing. “ Akan ada reward yang dipersiapkan dan bagi berhasil menjadi pemenang tidak dibolehkan untuk mengikuti lomba serupa ditahun berikutnya, namun dipersiapkan kejenjang yang lebih tinggi.” kata Bima

Dihadapan yang hadir, Bima menuturkan, “ dengan gerakan terstruktur yang tidak sebatas bersih-bersih karena lomba. Diseluruh lingkungan dihimbau agar dapat mengangkat euforia warga untuk berkontribusi maksimal dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan. Ini pengalaman yang saya lihat didaerah-daerah di daerah Jawa. Lingkungan dan jalan terlihat bersih.” tuturnya

Selain Bima, beberapa yang hadir melontarkan usulan konsep dan tanggapan. Perwakilan Vihara Dhanagun, Gunawan terkait Lomba Kebersihan antar RT yang akan digelar, banyaknya konsep yang ada jangan terhenti sebatas seremoni dan aksi setelah itu hilang. ” Pemkot sebagai inisiator dan fasilitator harus menyediakan segala sesuatu terkait pelaksanaan lomba kebersihan, hal ini terkait BUILDING TRUST. Kota bogor masih menjadi kota atraktif untuk ditinggali, namun kenyataannya kota ini masih "bau pesing". Pengalaman saya, ego sektoral dikalangan para ketua RT yang tidak dipilih secara demokratis memunculkan permasalahan dan membawa efek negatif bagi warga.” terang Gunawan

Selanjutnya Gunawan menambahkan, birokrat didorong menjadi leading sektor dan motor dalam menjaga dan memelihara kebersihan, hingga warga melihat hal itu sebagai suatu contoh. Ditambah dengan insentif ekonomi bagi warga yang kedepannya berdampak menjaga dan memelihara kebersihan menjadi suatu budaya yang berkelanjutan. “ Ini bertujuan untuk mereformasi diri kita sendiri, baik warga, Pemerintah Kota Bogor dan lingkungan.” ujarnya

Berbeda dengan Gunawan, beberapa tokoh masyarakat yang hadir menyinggung masih adanya warga yang belum terbiasa dalam membuang dan mengelola sampah dengan baik, terutama bagi warga yang membuang sampah sembarangan. Harus ada ketegasan terkait kebiasaan buruk warga. Kita bisa belajar dari kota lain, dengan pemberian funishment namun semua itu membutuhkan waktu dan proses yang tidak instan.

Perwakilan TABG Kota Bogor, menitik beratkan adanya 5 aspek yang terdapat dalam pengelolaan sampah, seperti teknologi dan operasi, regulasi, kelembagaan, sosial budaya serta pendanaan atau anggaran. Diakhir pertemuan Bima, menegaskan “ kultur menjadi target akhir, dengan inovasi dan kreasi yang dapat dimunculkan warga dalam berpartisipasi dan berkontribusi dalam lomba kebersihan antar RT. Untuk merealisasikan konsep-konsep ini, kedepannya kita bentuk tim kecil yang berisikan beberapa personal dari pihak terkait. Ini juga menjadi bahan koreksi bagi Pemerintah Kota, dengan banyaknya jaringan dapat digunakan untuk sosialisasi dan koordinasi agar lebih massive dan lebih kencang.” ujar Bima

Bersama para tokoh masyarakat, Walikota Bogor Bima Arya menyepakati gerakan-gerakan yang dilakukan Pemkot maupun elemen lain sebagi suatu kolaborasi. Rencananya mulai awal tahun 2016, Lomba Kebersihan antar RT akan dimulai. “ untuk konsep dan parameternya, Pemkot bersama elemen dan tokoh masyarakat akan membahasnya lebih lanjut terkait konsep dan parameter penilaian.” pungkas Bima.(rahmat)