Beranda >

Berita > IKATAN KELUARGA ALUMNI SMA NEGERI 1 KOTA BOGOR GELAR DISKUSI PUBLIK


09 Juni 2014

IKATAN KELUARGA ALUMNI SMA NEGERI 1 KOTA BOGOR GELAR DISKUSI PUBLIK

Dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-532 Tahun 2014 Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Bogor menggelar diskusi publik tentang membangun pariwisata sebagai identitas Kota Bogor di Ruang Rapat I Balaikota Bogor, Sabtu (7/6/2014).
Hadir pada acara tersebut Walikota Bogor Dr. Bima Arya, Sekretaris Daerah Kota Bogor Drs. Ade Sarip Hidayat, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor Drs. Moch. Gozali.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri 1 Kota Bogor Hania Rahma, menyampaikan satu dari enam misi yang pernah dikemukakan oleh pasangan Bima Arya dan Usmar Hariman, Walikota dan Wakil Walikota Bogor periode 2014-2019 pada saat kampanye. Misi tersebut adalah menjadikan Bogor sebagai kota jasa yang berorientasi pada industri pariwisata dan industri kreatif, yang merupakan penjabaran dari visi “ Menjadikan Bogor sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan”.

“Tampaknya Bima-Usmar memilih industri pariwisata dan industri kreatif sebagai tumpuan dalam mendorong terwujudnya Bogor sebagai Kota jasa, dimana dalam pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL), kedua industri tersebut disebut sebagai kluster ekonomi. Banyak daerah Kota dan Kabupaten lain di Indonesia memilih pariwisata sebagai fokus PEL, karena dinilai mampu berperan sebagai lokomotif untuk menarik gerbong sektor-sektor lain dalam menciptakan output, menambah lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” jelas Hania Rahma.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Bogor Drs. Ade Sarip Hidayat menyampaikan, visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bogor yaitu bagaimana mendatangkan orang sebanyak-banyaknya ke Kota Bogor. “ Banyak orang berangkat ke Bali, Batam, disana hanya sekedar beli kaos, hanya sekedar untuk kepentingan wisata dan tidak banyak hal yang bisa dilihat, padahal di Kota Bogor ini sangat luar biasa. Tidak banyak Kota yang punya Kebun Raya seperti Kebun Raya Bogor (KRB), kita juga punya Istana dan banyak potensi lainnya.

Saya sempat melakukan survei pada tahun 2009, kurang lebih 1500 orang yang datang ke Kota Bogor dan mereka hampir 80 persen ingin wisata kuliner di Kota Bogor, selain ke Kebun Raya Bogor (KRB) dan The Jungle” terang Ade Sarip.

 

ikatsma14

Sektor Pariwisata disini bukan hanya untuk kepentingan Pemerintah Kota (Pemkot) saja, tapi juga untuk masyarakat disekitar. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sehingga berdampak terhadap perekonomian sangat luar biasa lanjut Ade Sarip. Hampir 38 persen Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor disumbang dari sektor pariwisata. Dari 413 Milyar PAD Kota Bogor dihitung-hitung sekitar 38 persennya dari pajak hotel, restoran dan rumah makan.

Kegiatan Pariwisata Kota Bogor diantaranya adalah penyelenggaraan Istana Open, dan kegiatan ini sudah berlangsung selama 12 tahun. Kalau sekarang ini disebut Istana untuk rakyat (Istura) dan itu antusiasme pengunjung sangat luar biasa, Dalam kegiatan ini juga diadakan pameran tentang kuliner dan juga dihiasi dengan pertunjukan seni budaya.

Banyak sekali sanggar di Kota Bogor yang cukup bagus tampil ditingkat nasional, tapi kita tidak punya wadah untuk menampilkannya di Kota Bogor sendiri. Untuk mengatasinya Ade Sarip berharap Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor memberi kesempatan minimal seminggu sekali kepada sanggar seni untuk bisa tampil dan memperkenalkan seni budaya yang ada di Kota Bogor kepada masyarakat yang datang ke Hotel.

Dalam kesempatan tersebut Ade Sarip juga berharap diskusi semacam ini dapat digelar setiap saat, sehingga terus bisa memperbaiki program yang diusung oleh Disbudpar. Kegiatan diskusi ini nanti kedepannya dibuat bersama-sama dan dapat didukung dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). (Ismet/Tria)

Editor Ida