Beranda >

Berita > Walikota Buka Puasa Bareng PWI


01 Agustus 2014

Walikota Buka Puasa Bareng PWI

Dalam rangka mempererat tali silahturahmi diantara sesama wartawan, para pejabat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor menggelar buka puasa bersama (bukber). Selain dihadiri pewarta Kota Bogor, Bukber juga dihadiri Walikota Bogor Dr. Bima Arya, Kamis (24/7/2014).
Buka puasa diawali dengan pembacaan ayat suci Al- Qur'an. Dalam kesempatan tersebut, PWI juga menyerahkan santunan kepada anak yatim, guru ngaji, janda wartawan dan para penyapu jalan. Bukber berlangsung di Sekretariat PWI Kota Bogor, Jalan Kesehatan, Kota Bogor. Turut hadir Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, Kepala Bagian Humas Setdakot Bogor Ari Sarsono Budiraharjo.

Ketua PWI perwakilan Kota Bogor Tarwono menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang selalu diadakan tiap tahun. Tarwono berharap dengan diadakannya kegiatan ini dapat mempererat tali silahturahmi diantara sesama wartawan, para pejabat dan seluruh teman-teman yang hadir dalam acara tersebut.
"Kami berharap dengan apa yang telah kami lakukan yaitu berbagi kasih dengan orang-orang yang tidak mampu akan terus dapat dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Bogor untuk menjalin kebersamaan," ujar Tarwono.
Sementara itu Bima Arya dalam sambutannya mengajak peserta yang hadir untuk selalu berdoa, dan bermunajat kepada Allah SWT. “Agar dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramdhan ini, memasuki bulan syawal tidak mejadi manusia yang merugi,” pesan Bima.
Bima mengatakan hal tersebut karena ia telah menyaksikan masih banyak manusia yang diperbudak oleh hawa nafsu dan materi. Bima juga mengingatkan agar terus mengendalikan hawa nafsu. Tidak menghamba pada kursi, materi dan melupakan hal-hal yang hakiki sebagai manusia.
Menurut Bima, lebih berbahaya ketika orang diperbudak materi, mengejar materi, dan ketika orang dikendalikan oleh hawa nafsu materi dan duniawi ketimbang hasrat untuk beribadah dan pasrah kepada Allah SWT. “Saya menyaksikan bagaimana bulan ramadhan menjadi rawan, karena tingkat kejahatan cendrung bertambah orang mencari pengahsilan tambahan dengan cara tidak halal hanya untuk membelikan baju baru untuk berlebaran dengan baju baru ketimbang berpikir untuk memberikan sesuatu untuk yang tidak mampu,” pesannya. (Gus/Met).
Editor: Dian Intannia