Beranda >

Berita > Kurikulum 2013 Resmi Digunakan di Semua Sekolah


11 Agustus 2014

Kurikulum 2013 Resmi Digunakan di Semua Sekolah

Sejak awal diluncurkan pada 15 Juli tahun lalu, kurikulum 2013 hanya diterapkan di beberapa sekolah tertentu saja. Namun setelah melalui proses pengamatan dan evaluasi selama satu tahun, kurikulum 2013 akhirnya resmi digunakan untuk tahun ajaran baru 2014-2015 di semua sekolah yang ada.

Diakui, masih banyak siswa dan orang tua murid yang belum sepenuhnya mengerti  kelebihan kurikulum ini dibandingkan kurikulum sebelumnya. Berikut perbandingan antara kurikulum 2013 dan kurikulum 2006.

 

 

 

No.

Kurikulum 2013

Kurikulum 2006

 

 

1.

SKL  (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang berbentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013

Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006

 

 

2.

Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

Lebih menekankan pada aspek pengetahuan

 

 

3.

Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI

Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III

 

 

4.

Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP

Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013

 

 

5.

Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi

 

 

6.

TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran

TIK sebagai mata pelajaran

 

 

7.

Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan

 

 

8.

Pramuka menjadi ekstrakuler wajib

Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib

 

 

9.

Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA

Penjurusan mulai kelas XI

 

 

10.

BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa

BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

 

 

       
               

Secara keseluruhan, bisa dikatakan bahwa konsep yang dijelaskan dalam kurikulum 2013 lebih baik dan lebih terarah dibandingkan kurikulum 2006. Antara lain dikarenakan dalam kurikulum 2013 para guru wajib mengajarkan nilai-nilai positif untuk membangun karakter peserta didik.  Dengan adanya hal ini, tiap sekolah dapat menyusun materi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan mengacu pada visi dan misi sekolah tersebut. Kurikulum sebelumnya belum mampu menggambarkan sikap–sikap  yang harus dikembangkan untuk peserta didik, karena kompetensi yang dibutuhkan untuk pengembangan karakter tidak terakomodasi di dalamnya mengingat kemampuan tiap sekolah yang berbeda. Sementara itu kurikulum 2013 lebih peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.

“Belum lengkapnya buku bahan pelajaran bagi para siswa adalah salah satu kendala dilapangan,” jelas Jajang Koswara, Kasi Kurikulum Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidkan Kota Bogor. Menyikapi hal ini, Jajang meminta para siswa agar bersabar menunggu buku pelajaran yang belum ada. Sementara untuk mendukung kelancaran penerapan kurikulum ini, sudah tersedia materi berupa e-book yang menjadi pegangan guru untuk bahan pelajaran. Selain itu para guru di Kota Bogor juga  sudah mendapat training untuk dapat menguasai kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar. “Diharapkan penguasaan siswa akan bahan ajar yang diajarkan akan lebih baik lagi dengan berkurangnya mata pelajaran dan bertambahnya jam pelajaran di kelas,” tutup Jajang. (sisco sirait)