Beranda >

Berita > Kehilangan Air Jadi Topik Utama WaterLink Forum 2014


12 Agustus 2014

Kehilangan Air Jadi Topik Utama WaterLink Forum 2014

Penurunan tingkat kehilangan air tidak berekening atau Non Revenue Water (NRW) menjadi isu hangat pada ajang Water Link Forum 2014 pada Senin (11/8) di Crowne Plaza, Manila, Philipina.

Menurut Roland Liemberger, regional director Miya-Asia, Philipina, ada 12 hal yang menyebabkan kehilangan air cenderung naik. "Ada selusin masalah yang menyebabkan NRW tidak turun," kata Roland.

Selusin masalah tersebut adalah tidak adanya meteran air, penggunaan indikator kinerja yang approppriate, sewenang-wenang dan tidak realistis dalam penetapan target, buruknya strategi Manajemen NRW dan meremehkan CAPEX dan OPEX persyaratan, tidak ada sistem monitoring di plaxe untuk mendokumentasikan kesuksesan, tidak cukup waktu yang memungkinkan untuk tahap persiapan, perubahan institusional yang diperlukan tidak dilakukan, kurangnya dedikasi penuh waktu staf Manajemen NRW, kurangnya pengalaman di semua tingkatan, kurangnya insentif bagi manajemen dan staf serta keengganan untuk melakukan outsourcing manajemen NRW.

Konferensi operator air bersih itu dibuka oleh Gloria Steele, mission director USAID Philipina dan Pacifik dan Amy S.P Leung, chair comunity of practise water ADB, Philipina.

Adapun hadir sebagai keynote speaker adalah Arjun Thapan, chairman Water Link, Philipina dan Rogelio L. Singson, secretary Departemen of Public Works and Highways Philipina.

Sementara Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan Untung Kurniadi mengatakan, tingkat kehilangan air di Indonesia masih sangat tinggi. Secara nasional, tingkat rata-rata tingkat kehilangan air masih berkisar di angka 40 persen.

"Kehilangan air merupakan momok menakutkan bagi operator air bersih," kata dia. Namun Untung mengaku mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan baru dari konferensi tersebut untuk memecahkan masalah kehilangan air yang tinggi di Kota Bogor.

"Dalam waktu dekat kita akan aplikasikan wawasan baru dalam penanganan kehilangan air di Kota Bogor," kata Untung. (sisco sirait / cay)