Beranda >

Berita > Deklarasi Penolakan ISIS di Kota Bogor


14 Agustus 2014

Deklarasi Penolakan ISIS di Kota Bogor

Melihat perkembangan dunia internasional yang sedikit memanas belakangan ini karena hadirnya ISIS membuat banyak pihak prihatin. Dari berita yang didapat kita bisa lihat betapa ISIS menebar tero dan ketakutan. Banyak tindakannya yang diluar peri kemanusiaan dan akal sehat.

Menyikapi hal tersebut, Kota Bogor menyelenggarakan Deklarasi Penolakan terhadap ISIS yang diadakan di Hotel Braja Mustika JL. DR. Sumeru Bogor (13/08). Acara yang tepat dimulai pukul 14.00 tersebut dihadiri oleh Walikota Bogor, Bima Arya, Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman, Unsur Muspida, Kementerian Agama, MUI, Ormas Islam, LSM, perwakilan SMP dan SMA, dan Perguruan Tinggi. Hampir semua elemen masyarakat hadir.

Acara dimulai dengan membacakan sejarah berdirinya ISIS oleh Fahrudin Sukarno, Ketua Keluarga Muslim Kota Bogor. Dilanjutkan dengan paparan dari Kapolresta Bogor, Bahtiar Ujang Purnama.

Dalam paparannya, Bahtiar meminta semua elemen masyarakat yang hadir waspada, selalu memasang mata dan telinga. Karena sudah ada yang terang terangan mendeklarasikan dirinya mendudukung gerakan ISIS. Yang perlu diwasadai adalah proses rekrutmen dan kaderisasi yang dilakukan para oknum tersebut.

“Penyebaran yang dilakukan secara sembunyi sembunyi, dan mereka mempelajari psikologi dari orang yang ingin mereka rekrut,” kata Bahtiar.

“Mereka selalu mengkover dirinya dengan suatu keyakinan yang kuat memakai kedok agama, oleh karena itu ruang geraknya adalah mencari komunitas komunitas keagamaan yang bisa disusupi, dan bila ada orang di komunitas keagamaan yang mulai menyusupkan ajaran atau pikiran yang mulai berbeda dan menyimpang, harus diwaspadai, segera cross cek mengenai keyakinan yang berbeda tersebut ke alim ulama atau MUI untuk dilakukan pengkajian lebih mendalam,” lanjut Bahtiar.

Yang perlu diwaspadai adalah esensi dan nilai dari suatu ajaran. Jangan sampai merusak tatanan bernegara yang sudah ada. Mungkin sekarang bernama ISIS, tapi besok atau nanti namanya lain.

“Jangan sampai kita kehilangan saudara, teman, dan kerabat kita karena mereka masuk dan terlibat dalam gerakan radikal seperti ISIS, karena sekali masuk dan terlibat sangat mustahil untuk kembali lagi,” tutup Bahtiar.

Dalam sambutannya, Bima Arya menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Kota Bogor untuk tidak ikut dalam keanggotaan ISIS. “Saya dan keluarga belum pernah mendengar Kota Bogor itu konflik, tidak ada tempat bagi yang suka kekerasan dan teror untuk tinggal di Kota Bogor.

Siapa pun yang suka terror jangan harap tinggal di Kota Bogor, karena kita semua dan aparat serta elemen masyarakat tidak menyukai terror,” kata Bima. Mereka tidak boleh ada di Kota Bogor, aparat akan menindak keras. Damai bukan hanya kondisi tidak ada perang, bukan tidak ada konflik, damai dimulai di pikiran dan perasaan.

“Deklarasi di ruang ini dapat terus berlanjut dengan mencerdaskan masyarakat, masyarakat yang cerdas dan waras tidak akan terjerumus ke dalam tindak kekerasan,karena Kekerasan selalu berbanding terbalik dengan kecerdasan,Deklarasi tidak ada artinya tanpa Aksi” lanjut Bima.

“Mari bersama setelah deklarasi ini kita kawal Kota Bogor tetap nyaman, deklarasi ini harus berlanjut, kita sejahterakan warga, kota kita, tanggung jawab kita, masa depan kita, harga diri kita,” tutup Bima.

Di akhir acara, ketua MUI membacakan deklarasi penolakan ISIS yang diikuti oleh ratusan undangan yang hadir.

Deklarasi penolakan faham radikal yang mengancam keutuhan NKRI di wilayah Kota Bogor ditandatangani oleh Ketua MUI Kota Bogor, Kepala Kemenag Kota Bogor, Kepala PKUB Kota Bogor, Ketua KNPI Kota Bogor yang mewakili organisasi kepemudaan yang ada, Ketua PGRI Kota Bogor, dan mengetahui Walikota Bogor, Ketua DPRD Kota Bogor, Dandim 0606 Kota Bogor, Kapolres Bogor Kota, Dandenpom III/I SLW Kota Bogor, Kajari Kota Bogor, Ketua Pengadilan Negeri Kota Bogor, dengan disaksikan seluruh hadirin.

Berikut isi deklarasi penolakan faham ISIS di Kota Bogor :

Kami masyarakat Kota Bogor setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dengan ini menyatakkan berikrar :
1. Menolak dengan tegas keberadaan Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) dan segala bentuk kegiatannya di Kota Bogor.
2. Menolak segala bentuk kekerasan / terorisme dengan mengatasnamakan agama.
3. Menolak segala bentuk pemaksaan (kekerasan) terhadap pemahaman agama.
4. Siap menjaga umat dari kemurnian ajaran agama dan menolak segala bentuk penyesatan / penyimpangannya.
5. Siap menjaga kerukunan umat beragama, menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di masyarakat Kota Bogor.

Jadi marilah kita warga Kota Bogor merapatkan barisan, saling berpegangan tangan, bahu membahu, untuk mencegah dan tangkal segala bentuk tindakan yang dapat mengganggu kehidupan dan kenyaman serta mencoba merusak tatanan bernegara yang sudah ada. ( gita,indra/PKL).

editor : Sisco Sirait