Beranda >

Berita > Ahmad Heryawan : Revitalisasi Pramuka Diharap Bisa Membentuk Karakter Generasi Muda


15 Agustus 2014

Ahmad Heryawan : Revitalisasi Pramuka Diharap Bisa Membentuk Karakter Generasi Muda

Kota Bogor untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah tingkat Jawa Barat dalam perayaan akbar Hari Pramuka ke 53 yang diperingati pada tanggal 14 Agustus 2014. Acara tahunan ini dipadati ribuan peserta dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf, dan Walikota Bogor Bima Arya sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang Kota Bogor.
“Melalui Hari Pramuka ke 53 ini diharapkan bersama-sama meningkatkan pendidikan bangsa dan pembentukan karakter anak muda. Sehingga anak muda siap bersaing di era global,” urai Ahmad Heryawan yang bertindak selaku pembina upacara dalam Hari Pramuka. Oleh karena itu, lanjutnya, pendidikan kepramukaan masuk ke dalam kurikulum 2013, sebagai ekstrakurikuler wajib yang mulai diberlakukan pada bulan Juli 2014.
Terbitnya Undang-Undang No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, memperkuat legalitas pramuka di negeri ini. Dengan munculnya Undang-Undang tersebut, maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan pada saat ini tidak hanya lagi sekedar mengisi masa senggang kaum muda dengan berbagai kegiatan yang positif. Akan tetapi, telah meningkat menjadi kewajiban tiap warga negara dalam mengimplementasikannya.
“Revitalisasi gerakan pramuka diarahkan untuk memantapkan komitmen generasi muda terhadap empat konsensus berdasar bangsa kita : Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan memantapkan empat konsensus tersebut, Insya Allah dapat memperkokoh idealiseme, cita-cita, dan militensi kaum muda untuk menjadi komponen bangsa yang cerdas, unggul, tangguh, penuh daya inovatif, dan tetap bersatu,” jelas Heryawan dalam sambutannya.
Sementara persoalan kaum muda yang sering muncul, terjadi diantara rumah dan sekolah. Maka menjadi penting peranan gerakan pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda tersebut. Karena itu, Heryawan mengatakan bahwa kerja sama sinergis antara lembaga pendidikan formal dan nonformal dalam keluarga sangatlah penting dan menjadi sebuah keharusan. “Kemajuan bangsa dan negara, dalam 20, 30 atau 50 tahun yang akan datang terletak dalam tangan kaum muda. Kaum muda saat ini akan menjadi penakluk jalan yang menentukan kemajuan bangsa kita,” tandasnya.

 

hutpramuka144

 

Sementara itu Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf, mengungkapkan bahwa dalam mengembangkan kepramukaan di Jawa Barat kita harus selalu kreatif dan inovatif sebagaimana dikemukakan oleh Bapak Pramuka Indonesia, Sultan Hamengkubuwono ke IX. “Kita tetap taat terhadap prinsip-prinsip moral kepramukaan, tetapi kita harus memperbaharui cara-cara kegiatan kepramukaan yang sesuai dengan aspirasi generasi muda dan kebutuhan masyarakat kita,” ungkapnya.
Untuk mendukung gerakan pembaharuan ini, lanjutnya, ada langkah-langkah yang perlu diambil. Pertama, merintis pakar telematika untuk mewadahi minat dan kemampuan di bidang informasi, telekomunikasi dan multimedia. Kedua, mengembangkan program yang dapat menarik minat generasi muda seperti pengembangan film, video animasi, wayang pramuka. Ketiga sesuai undang-undang no 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka Kwarda Jawa Barat, merumuskan program pembentukan karakter peserta didik.

 

hutpramuka12

“Prinsip moral kepramukaan yang dikemukakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke IX, sejatinya adalah budi pekerti mulia yang terpaparkan dalam trisatya dan dasar dharma pramuka untuk mencetak putra putri berakhlak luhur. Pramuka harus menjadi filter bagi derasnya impor budaya dan nilai-nilai sosial masyarakat dunia,” pungkas Dede.
Sebelum ditutupnya peringatan Hari Jadi Pramuka ke- 53, para hadirin disuguhi penampilan dari perwakilan anggota pramuka se Kota Bogor. mereka unjuk kebolehan dalam mementaskan senam pramuka, bela diri, dan atraksi lainnya. Selain itu, dalam memeriahkan acara tersebut panitia pun menyelenggarakan lomba panjat pinang bagi masyarakat Kota Bogor. (Indra/Gita/Ary/Ghina).

Poto : Agus