Beranda >

Berita > Tahun 2010, Tercapai 9000 Sambungan Listrik Baru Bagi Warga Bogor


03 Januari 2011

Tahun 2010, Tercapai 9000 Sambungan Listrik Baru Bagi Warga Bogor

Program pemasangan satu juta sambungan listrik baru yang dicanangkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membuahkan hasil. Di Bogor, sedikitnya 9000 rumah dapat menikmati sambungan listrik baru.
 

9000 sambungan ini meliputi Kota maupun Kabupaten Bogor. Sambungan ini melebihi angka yang ditargetkan. Semula, PLN hanya mentargetkan sambungan listrik di Bogor hanya 8000 sambungan. 

Demikian dijelaskan Manager PLN APJ Bogor Adi Priyanto dalam Rapat Akhir Tahun yang digelar Pemerintah Kota Bogor di Ruang Rapat III Balaikota Bogor, Jalan Juanda Bogor, Jumat (31/12/2010). Rapat akhir tahun yang dipimpin langsung oleh Walikota Bogor Diani Budiarto dihadiri oleh semua kepala Dinas, Badan, kantor, serta stake holder lainnya.

Selain itu, program satu juta pelanggan yang digagas pada Hari Listrik Nasional 27 Oktober lalu, juga akan melanjutkan pemasangan baru pada Febuari 2011. Harapannya, antrean panjang permintaan sambungan listrik bisa diselesaikan. 

“Targetnya Febuari 2011 nanti seluruh daftar tunggu bisa selesai. Sehingga PLN tidak memiliki lagi daftar tunggu,” harapnya. 
Walikota Bogor Diani Budiarto sempat menanyakan nasib warga yang terletak di pelosok Kota Bogor yang ada di dalam waiting list. “Berapa persen di Kota Bogor yang sudah ter’cover’?” tanya Diani. 

Menurut Adi, hampir 100% warga yang terletak di desa sudah bisa menikmati sambungan listrik baru. Sedikitnya tersisa 5% warga tidak mampu yang belum tersambung. 

Untuk itu, Adi mensarankan, agar Pemerintah Kota Bogor memberikan bantuan terhadap masyarakat yang kurang mampu. Sedangkan PLN sendiri tengah mengupayakan Sertifikasi Layak Operasi (SLO) bisa diperoleh secara gratis. Karena berdasarkan Undang-Undang Ketenagalistrikan No 30 Tahun 2009 dan PP No 3 Tahun 2005, instalasi listrik yang pemanfaatannya untuk umum harus diperiksa dan dinyatakan layak operasi /SLO oleh badan independen yang salah satunya bernama Konsuil yang dibentuk pemerintah.

Adi menjelaskan, selain program satu juta pelanggan, PLn juga membuat program pemasangan listrik bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). “Hal ini dilakukan untuk membantu pengusaha dan membantu penyerapan tenaga kerja,” urai Adi.
 
Kota Bogor, sedikitnya mengkonsumsi listrik sebesar 300 mega watt, dengan jumlah pelanggan 350 ribu. Ada e gardu induk yang melayani kebutuhan pelanggan, yaitu gardu induk Sentul, Bogor Baru, Ciawi, dan Kedung Badak. 

“Tahun 2011 nanti rencananya kami juga akan membangun gardu induk di wilayah Bubulak,” tambah Adi. 

Listrik Pra Bayar
Adi menambahkan, PLN juga terus mensosialisasikan kegunaan Listrik Pra Bayar. Sejak diluncurkan pada Januari 2008, listrik prabayar menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam kemudahan pengelolaan pemakaian listrik mereka. 

“Ini merupakan promosi kami terhadap pelanggan yang ingin menghemat listrik,” jelasnya. 

Listrik prabayar merupakan cara pembelian listrik dimana pelanggan membayar terlebih dahulu baru kemudian menikmati aliran listrik. Voucher isi ulang yang telah tersedia di ribuan loket yang tersebar diseluruh indonesia ini diharap mampu menjangkau lebih luas masyarakat melalui kemitraan dengan perbankan, PT. POS Indonesia, & mitra pihak ketiga lainnya.

Layanan listrik prabayar ini menggunakan alat khusus yang berbeda dengan layanan listrik pasca bayar/biasa. Alat khusus ini dinamakan kWh Meter (meteran listrik) Pra Bayar, atau lebih dikenal sebagai Meter prabayar.

Tarif listrik prabayar bila dibandingkan dengan tarif reguler, listrik prabayar boleh dikatakan lebih murah 3-5%. Itu dikarena pelanggan tidak perlu lagi membayar Uang Jaminan Langganan (UJL), biaya pencatatan meter, dll. Sementara harga per kWh-nya tetap (flat).

 

Sistem Prabayar merupakan bentuk paling efisien pembayaran listrik. Karena pelanggan hanya dibebankan membeli sejumlah kredit (isi ulang) untuk kemudian dipergunakan sampai kWh listrik tersebut habis. Pilihan besaran isi ulang bebas, dengan nilai minimum Rp 20 ribu s.d Rp. 1 juta. humas