Beranda >

Berita > Pemkot Salurkan Rp3,8 Milyar Untuk Berobat Gakin


03 Januari 2011

Pemkot Salurkan Rp3,8 Milyar Untuk Berobat Gakin

Sepanjang tahun 2010, Pemerintah Kota Bogor telah menyalurkan tidak kurang Rp3,8 milyar untuk mempermudah akses masyarakat miskin ke berbagai layanan kesehatan rumah sakit. Jumlah ini untuk membiayai sekitar 1.850 kasus rawat inap dan 668 kasus rawat jalan gakin di berbagai rumah sakit di Kota Bogor. 

 

Hal ini disampaikan dr. Triwandha Elan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor ketika menghadiri rapat akhir tahun Pemerintah Kota Bogor Kota Bogor di ruang rapat 3 Balaikota pada Jum’at, 31 Desember 2010. Menurut Triwandha, dana yang disalurkan Pemkot Bogor ini untuk memperkuat alokasi dana sejenis dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat. 

“Dari APBN telah diserap dana sebesar kurang lebih 9,18 milyar untuk menangani 1633 kasus rawat inap dan 16283 kasus rawat jalan melalui program Jamkesmas,” terangnya. Sedangkan dari bantuan Provinsi Jawa Barat, lanjut Triwandha, ada dana sekitar Rp1 milyar yang diserap untuk membiayai 523 kasus rawat inap dan 142 kasus rawat jalan. 

Ke depan, kata Triwandha, pelayanan kesehatan melalui program Jamkesmas diyakini akan berlangsung lebih baik lagi. Hal itu terutama ditandai dengan adanya perluasan peserta Jamkesmas tahun 2011. 

“Perluasan itu ditandai dengan masuknya warga miskin non kuota yang dijamin oleh Jamkesmas. Mereka antara lain anak terlantar/ gelandangan/ pengemis yang merupakan peserta eligible dan dapat dilayani dengan rekomendasi dari dinas sosial setempat,” bebernya.

Selain itu, sambung Triwnadha, perluasan peserta Jamkesmas pun meliputi bayi baru lahir dari peserta Jamkesmas yang secara otomatis menjadi peserta Jamkesmas, peserta Program Keluarga Harapan, maskin penghuni Lapas dengan rekomendasi Ka-Lapas, dan maskin penghuni rutan dengan rekomendasi Ka-Rutan. “Juga maskin penghuni panti jompo/ panti sosial setelah mendapat rekomendasi dinas sosial, penderita thalasemia, dan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan dan Rumah Sakit kelas III,” ucap Triwanda di akhir perbincangan. ARW/humas