Beranda >

Berita > Proyeksi Perekonomian Jawa Barat 2011 Positif


06 Januari 2011

Proyeksi Perekonomian Jawa Barat 2011 Positif

Kamis, 06 Januari 2011 22:44

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat menyebutkan proyeksi ekonomi Jawa Barat tahun 2011 menunjukan tren positif. Meski tidak terlepas dari perkembangan dan pengaruh ekonomi tahun sebelumnya. Setelah resesi global sejak pertengahan tahun 2008, tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia mulai terlihat sejak akhir 2009.


Bahkan Badan Keuangan Internasional IMF melakukan revisi terhadap prospek ekonomi global pada tahun 2009 dari kontraksi sebesar 1,4% menjadi kontraksi 1,1%. Hal itu menumbuhkan optimisme proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang semula diprediksi sebesar 4,2% menjadi 4,3% pada tahun 2011.

Berdasarkan asumsi tersebut disertai perhitungan makro ekonomi, maka diproyeksikan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Jawa Barat berkisar antara sebesar 6,0 – 6,5%, dengan laju inflasi antara 4,9 - 6%. Sementara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp. 335,03 – 339,09 triliun, dan nilai investasi yang masuk diproyeksikan Rp. 131,57 – 136,46 triliun.

Angka proyeksi pertumbuhan Jawa Barat menunjukan perilaku siklikalnya. Artinya, angka tersebut menggambarkan potensi dan kapasitas perekonomian Jawa Barat serta mengakomodir fenomena yang terjadi di tingkat nasional dan global.

“Pergantian tahun harus mendatangkan optimisme baru. Lebih baik lagi. Dengan kerja keras dan kesungguhan, laju pertumbuhan perekonomian Jawa Barat akan terus meningkat positif. Semua harus bermuara pada kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Hal hal yag sudah dicapai pada tahun 2009-2010 harus menjadi pijakan bagi penguatan proses pembangunan di tahun 2011 dan tahun berikutnya.

Apalagi, penetapan APBD dan penyerahan DPA APBN yang lebih awal memberikan optimisme pembangunan berjalan sesuai dengan rencana dan diharapkan mencapai target,” tegas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Optimisme yang diungkap Heryawan bukan tanpa alasan, apalagi Bank Indonesia dalam buku Outlook Ekonomi Indonesia 2009-2014 memperkirakan kondisi perekonomian nasional membaik pada tahun 2011, berdasarkan asumsi membaiknya kinerja ekspor, peningkatan konsumsi masyarakat (efek perbaikan kinerja ekspor dan peningkatan penyerapan tenaga kerja), meningkatnya investasi sebagai akibat meningkatnya aliran FDI (membaiknya iklim investasi domestik dan global), dukungan pengeluaran pemerintah, nilai tukar cenderung stabil, tekanan inflasi menurun.

Mengimbangi kondisi perekonomian global, Pemerintah Indonesia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Nasional tahun 2011 semakin membaik. Asumsi tersebut diikuti oleh asumsi pertumbuhan konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah, investasi, ekspor dan impor barang dan jasa.

Angka perkiraan pertumbuhan ekonomi nasional tersebut telah memperhitungkan dampak diberlakukannya ACFTA. Membaiknya perekonomian global tersebut akan menyebabkan persaingan di pasar internasional semakin ketat.

Namun kondisi tersebut merupakan peluang yang harus direspon semua pihak, khususnya di Daerah dan para pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing dan upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif. Pada saat bersamaan, dinamika ekonomi nasional dan global pun memberikan peluang yang cukup menjanjikan di tahun 2011 khususnya untuk Jawa Barat.(humas Prov.Jabar)