Beranda >

Berita > Indonesia Dipercaya Formulasikan Kebijakan Iptek Tingkat Asean


25 Agustus 2014

Indonesia Dipercaya Formulasikan Kebijakan Iptek Tingkat Asean

Masih dalam rangkaian ASTW (Asean Science and Technology Week) yang berlangsung di IPB International Convention Centre, dalam event tersebut diadakan pula pertemuan para menteri riset dan teknologi se-Asean. Acara berlangsung pada Senin (25/8/2014) dan dibuka secara resmi oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI Gusti Muhammad Hatta.

Sebelumnya  empat orang penari dengan apik menampilkan tarian khas Bogor “Kembang Pakuan”. Terdapat dua orang menteri dari negara sahabat yang berkesempatan hadir secara langsung yaitu Menteri Pembangunan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Brunei Darussalam, dan Menteri Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi Malaysia.

astw223

Beberapa perwakilan Kementerian dan Departemen riset dan teknologi yang turut hadir diantaranya dari Kamboja, Laos, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta perwakilan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, China, dan India. Turut hadir pula Walikota Bogor Bima Arya selaku tuan rumah.

Dalam sambutannya Menristek mengaku bangga Indonesia dapat menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan ASTW ke-9 yang sudah menyelesaikan beberapa agenda sejak dimulai 18 Agustus lalu.

Menristek juga menyampaikan terimakasih secara khusus kepada Jepang, China, Uni Eropa, dan Amerika Serikat yang sudah banyak melakukan kerjasama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. “Tantangan yang dihadapi Asean kedepan akan semakin berat. Semangat dari Asean, satu pandangan, satu identitas, satu komunitas dan motto Asean membantu Asean harus disikapi dan diapresiasi dengan baik,” ungkap Menristek RI Gusti Muhammad Hatta.

astw224

Dilanjutkan Gusti bahwa kebijakan iptek regional Asean 2015-2020 yang memiliki tiga pilar Asean Political Security Community,  Asean Economy Community, dan Asean Socio Cultural Community mempengaruhi kebijakan yang iptek yang saat ini berlaku di RI.

“Kebijakan yang selama ini hanya sampai tahap riset harus dikembangkan sampai tahap penerapan aplikasi secara langsung di tengah masyarakat dan membantu perkembangan ekonomi rakyat kecil,” lanjutnya. Dan menurutnya, Indonesia patut bangga karena untuk satu tahun kedepan dipercaya untuk memformulasikan kebijakan iptek yang akan berlaku di tingkat Asean.

Khusus sistem peringatan dini tanggap bencana untuk mengurangi resiko kerugian yang menjadi salah satu pembahasan dalam ASTW, Indonesia ditunjuk menjadi negara yang memimpin riset dan teknologi dibidang tersebut.  (sisco sirait/gus/met)