Beranda >

Berita > 7 Tahun Kakek Adih Tinggal di Gubuk


25 Desember 2016

7 Tahun Kakek Adih Tinggal di Gubuk

Jalan setapak itu menjadi satu-satunya jalan menuju sebuah rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang berada di Kampung Masjid RT 02/07, Kelurahan Mekar Wangi, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Di sepanjang jalan tidak terdapat lampu penerangan jalan kecuali lampu dari rumah-rumah warga yang sedikit memantulkan cahayanya ke sisi jalan. Setelah cukup jauh berjalan, tepat di samping sebuah pohon besar terdapat sebuah gubuk kecil yang dihuni seorang kakek bernama Adih. Gubuk bilik dan bambu itu  berdiri di atas lahan kurang lebih 3x3 meter dengan tinggi tidak lebih dari dua meter.

Sudah hampir 7 tahun Kakek berusia 91 tahun itu tinggal seorang diri di gubuknya. Pintu masuk yang ada langsung memperlihatkan sebuah ruangan yang nampak seperti kamar. Tidak banyak barang di dalamnya terkecuali sebuah kasur lapuk, lemari tua dan sebuah lampu bohlam kuning. Sementara di bagian depannya terdapat bale tempat biasa ia duduk yang juga sebagai tempat menjemur pakaian.

Di bale tersebut Wali Kota Bogo, Bima Arya berbincang dengan kakek yang bekerja sebagai pemulung tersebut. Bima menanyakan tips sehat dari Adih sembari memberi arahan kepada lurah dan camat agar mengurus proses dana RTLH untuk kakek Adih, sehingga rumah tersebut bisa lebih layak dihuni.

Tidak jauh dari rumah kakek Adih, terdapat rumah anak pertamanya yang kondisinya juga tidak terlalu baik. Rumyani (65) mengatakan, ayahnya memilih tinggal sendiri di sana karena tidak mau merepotkan anak-anaknya. Padahal Adih sering sakit-sakitan. Meski begitu ia dan keempat adiknya tetap mengurus Adih baik makannya ataupun ketika sakit. "Belum pernah ada bantuan apa-apa. Saya harap setelah Pak Wali melihat ini ada bantuan perbaikan rumah untuk ayah saya," harapnya.

Sementara itu, Wali kota Bogor Bima Arya mengatakan, di semua wilayah ada persoalan dan rata-rata persoalannya sama. Semua keluhan warga dicatat dan progresnya dimonitor yang bisa segera dilakukan, dikerjakan dengan cepat tetapi jika perlu anggaran besar akan dianggarkan terlebih dahulu. "Program Tenda Wali Kota ini sasarannya memang daerah pinggiran dan semua yang dikunjungi perbaikan-perbaikan itu kongkrit," pungkas Bima (fla/adit/indra/ismet/doni) Mor