Beranda >

Berita > Wagub dan Walikota Upayakan Mendirikan Rumah Buat Seni


09 September 2014

Wagub dan Walikota Upayakan Mendirikan Rumah Buat Seni

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar beserta Tim melakukan kunjungan kerja ke Kota Bogor terkait pembangunan Gedung Kesenian representatif yang akan dibiayai Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rombongan Wagub diterima Walikota Bima Arya di ruang tamu walikota secara resmi (9/9). Turut hadir dalam pertemuan Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Kepala Bappeda Hari Sutjahjo, Kepala Wasbangkim Sudraji, Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Azrin Syamsudin, serta Kabid Kebudayaan Disbudpar Susi Susilowati.

Pembangunan Gedung Kesenian yang representatif dirasa sudah dibutuhkan saat ini. Mengingat Indonesia sampai saat ini belum memiliki gedung pertunjukan kesenian yang berstandar internasional. Pagelaran dan pertunjukan kesenian selama ini masih menggunakan gedung convention sebagai wahana. Akibatnya banyak seniman dan artis tingkat dunia yang mengadakan tour hanya singgah di negara tetangga kita Singapura tanpa melanjutkan tournya ke Indonesia yang terkadang memiliki penggemar atau calon penonton lebih banyak. Dan mirisnya hal tersebut menyebabkan para penonton Indonesia datang ke Singapura untuk menyaksikan konser dan menambah devisa negara kaya tersebut.

jabarIIb

Dahulu kita cenderung menjadikan GOR sekaligus gedung kesenian, tapi saat ini hal tersebut sudah agak sulit dilakukan. Karena ada kecenderungan kedua aktifitas yang dilakukan dapat saling menggangu.

“Akan sangat mendukung apabila membangun gedung kesenian, hotel dan pusat perbelanjaan dalam satu kompleks, sehingga para penonton dari luar kota dapat menginap di hotel yang tersedia”, jelas Deddy. “Gedung kesenian yang akan dibangun juga harus memiliki nuansa yang khas Kota Bogor yang akan menjadi daya tarik tersendiri”, saran Deddy lebih lanjut.

Adapun lokasi yang akan diperuntukkan untuk dijadikan gedung kesenian adalah bekas rumah potong hewan di wilayah pejagalan jalan Pemuda. “Intinya bukan pada bangunan, tapi bagaimana menciptakan lingkungan yang nyaman dan para seniman dapat merasakan tempat tersebut sebagai rumahnya, sehingga pemikiran dan ide kreatif dari sang seniman dapat dihasilkan ditempat tersebut”, jelas Bima.

Selain pembangunan gedung kesenian, dibahas juga kesenian tradisional khas bogor. Seperti pagelaran capgomeh dan beberapa kesenian khas lainnya. Bagaimana mengemas sesuatu yang tradisional menjadi layak untuk konsumsi internasional. “Bogor memiliki potensi seniman yang luar biasa, begitu juga dengan peninggalan bangunan tua yang memiliki nilai heritage dan arsitektur yang indah”, jelas Deddy lebih lanjut, “saat ini kesenian sudah menjadi bagian dari industri kreatif dan kita harus siap mengantisipasinya”.

Dalam perbincangan santai tersebut, Walikota Bogor Bima Arya sempat menawarkan wilayah kayumanis menjadi lokasi alternatif yang perlu dipertimbangkan, mengingat akses yang mudah dijangkau dari Jakarta melalui tol BORR maupun dari stasiun Cilebut.

Setelah berbincang sekitar 30 menit, rombongan langsung meluncur untuk melihat lokasi. Deddy Mizwar yang memiliki nilai dan rasa seni yang tinggi sangat kagum melihat arsitektur bangunan tua bekas RPH tersebut. Gedung yang dibangun tahun 1929 tersebut masih terlihat gagah dan kokoh tanpa kehilangan sisi ramah dengan bukaan yang lapang dibeberapa sisi-sisinya. Dengan ditemani Setdakot, Kepala Wasbangkim dan Kabid Kebudayaan, Wakil Gubernur berkeliling untuk melihat bangunan bersejarah tersebut sebelum melanjutkan kunjungannya ke rumah perlindungan sosial tresna werdha pancasan dan rumah perlindungan sosial asuhan anak cibalagung yang berada dibawah Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat. (sisco sirait)