Beranda >

Berita > Menebar Senyum Menjadi Sugesti Penyembuh Pasien


10 September 2014

Menebar Senyum Menjadi Sugesti Penyembuh Pasien

Membiasakan diri menebar senyum kepada para pasien dapat  membantu proses penyembuhan pasien. Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat dihadapan para dokter dan bidan ketika membuka acara Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Puskesmas Rawat Inap yang digelar Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kota Bogor di Sempur Park Hotel, Jl.Sempur No.2, Bogor (10/9).

drg. Sekar Handayani, M.Kes dari BAPELKES Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menjadi narasumber pada acara tersebut. Turut hadir pula Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor, drg. Dede Rukasa serta Kepala Bidang Diklat pada BKPP Kota Bogor, Elly Yulia.

rawatinap12

Sekda Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat mengatakan pada tanggal 26 Mei 2014 yang lalu  Kota Bogor telah memiliki tambahan tiga puskesmas rawat inap yaitu puskesmas Pasir Mulya, puskesmas Tanah Sareal, dan puskesmas Mekarwangi. “Sebagai puskesmas rawat inap, tentu saja pelayanan yang diberikan tidak sama dengan puskesmas reguler lainnya”, jelas Ade.

Dan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia Aparatur Kesehatan yang mampu mengelola program pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Rawat Inap secara optimal perlu penguasaan hal-hal teknis yang harus selalu meningkat, para tenaga kesehatan di lingkungan Kota Bogor pun harus mampu melakukan hal sederhana yang sering luput ditampilkan sebagai abdi masyarakat. “Membiasakan diri untuk menebar senyum kepada masyarakat yang tengah meminta layanan kesehatan” kata Ade lebih lanjut. “Dengan begitu, masyarakat akan merasa nyaman dan selalu terbantu oleh kita selaku tenaga kesehatan”.

rawatinap14

Kabid Diklat BKPP Kota Bogor, Elly Yulia  menyampaikan tujuan Diklat ini juga untuk memahami kebijakan dasar Puskesmas dan penerapannya. Puskesmas rawat inap difungsikan sebagai pusat rujukan antara atau pusat rujukan medik emergensi dasar. Maka tambahan layanan ini yang kemudian melahirkan tuntutan lebih bagi sumber daya manusia yang ada di setiap puskesmas untuk menyesuaikan diri.

“Diklat ini juga menjadi bagian tidak terpisahkan untuk mewujudkan harapan bersama yaitu pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan puskesmas berkontribusi besar di dalamnya”, jelas Elly.

Materi yang diberikan pada diklat ini adalah kebijakan pembangunan kesehatan Provinsi Jawa Barat, kebijakan pembangunan kesehatan Kota Bogor, building learning comittment, membangun kerjasama tim, perencanaan puskesmas, mengelola lokakarya mini, penilaian kinerja, komunikasi yang efektif, manajemen pelayanan rawat inap, dan rencana tindak lanjut.

Pendidikan dan pelatihan manajemen Puskesmas Rawat Inap diikuti 30 orang peserta yang terdiri dari pengelola dan Kepala Puskesmas dan akan dilaksanakan selama 6 hari mulai 10 sampai 17 September 2014. (lani, ghinaPKL) 

editor: sisco sirait