Beranda >

Berita > Bima : Kota Bogor Dipastikan Kondusif, Warga Jangan Mudah Terprovokasi


22 Maret 2017

Bima : Kota Bogor Dipastikan Kondusif, Warga Jangan Mudah Terprovokasi

Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan kondisi keamanan di kota Bogor kembali kondusif dengan mengerahkan petugas gabungan bekerja sama dengan jajaran Kepolisian dan TNI. Ia mengimbau kepada warga baik dari ojek online maupun sopir angkot untuk tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan isu yang belum tentu kebenarannya atau (hoax). Hal itu dikatakannya setelah melakukan pertemuan dengan Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Danrem 061/Suryakancana Kolonel Inf Mirza Agus, Dandim 0606/Kota Bogor, Letkol Inf Dodi Suhardiman dan Dandenpom III/1 Bogor Letkol CPM Reza Muhammad Husaein Nasution menanggapi ratusan ojek yang mendatangi Balaikota Bogor, Rabu (22/03/17) sore.

"Pertama kami koordinasikan untuk pengamanan malam ini, dan tadi langsung bergerak teman-teman dari kepolisian, TNI untuk menyisir semua titik di kota Bogor, di jalan Yasmin sudah kondusif, kemudian kami juga mengerahkan mobil-mobil untuk mengangkut warga," katanya.

Dia menyebutkan, ada dua hal yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, yakni pertama patroli keliling oleh Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) dan kedua, mobilisasi truk untuk mengangkut warga. "Kami akan dialog dengan semua pihak baik dari sopir angkot maupun ojek online untuk merumuskan kesepakatan-kesepakatan dan besok akan ada pertemuan dengan muspida Kota dan Kabupaten Bogor karena kejadian ini tadinya di Kabupaten dan perlu koordinasi dengan Kabupaten Bogor," paparnya.

Menurutnya, peristiwa ini merupakan kejadian lintas batas wilayah baik dari kabupaten maupun dari Kota Bogor dan harus segera dikoordinasikan. "Sebenarnya tadi sudah ada pembicaraan dengan perwakilan ojek online bagaimana teknis pengaturan kedepan, teknis kuotanya, pembahasan tempat mangkal, ini sudah mulai, kami akan teruskan pembicaraan ini secara intensif," ungkapnya.

Ia menuturkan, kedepan aturannya mengenai transportasi online akan segera di Perda kan, namun Pemkot Bogorsepakat dengan DPRD sebelum di perda kan akan menurunkan Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan Nomer 32 tahun 2016 tentang Penyelenggaraaan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek menjadi Perwali. "Jadi setelah Permen Nomer 32 tahun 2016 1 April diberlakukan, kami akan tindak lanjuti Perwali atau SK Wali Kota, terutama untuk roda dua," urainya.

Dia memaparkan, Perwali tersebut akan membahas pengaturan teknis transportasi berbasis aplikasi agar tidak terjadi gejolak. Ia juga mengimbau kepada semua pihak untuk menahan diri (colling down). "Jika ada informasi jangan cepat langsung dipercaya, di cek dulu dan koordinatornya silahkan hubungi kami. Kemudian jangan berkumpul atau konvoi dan kembali beraktivitas seperti biasa karena itu akan memancing persoalan-persoalan baru.

Walikota Bima Arya  juga menegaskan pihaknya akan mendorong Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor meminta sopir angkot untuk kembali beroperasi.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menerangkan bahwa malam ini situasi kembali kondusif dan pihaknya mengimbau kepada masyarakat terutama dari sopir angkot dan ojek online jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar karena ini awalnya dari informasi yang tidak jelas atau hoax. "Jadi begitu ada informasi cek kembali, bukan langsung memberitahukan kepada temannya yang lain," pungkasnya. (Tim Humas) SZ